Jakarta, Gesuri.id - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menilai pemerintah mengambil langkah moderat dan realistis dalam menyusun asumsi ekonomi makro RAPBN 2026.
Dalam Nota Keuangan tersebut, target pertumbuhan ekonomi dipatok 5,4 persen, inflasi di level 2,5 persen, dan kurs rupiah Rp16.500 per dolar AS. Sementara harga ICP 70 dolar AS/barel, lifting minyak bumi 610 ribu barel/hari, dan limiting gas bumi 984 setara ribu barel/hari.
BaCa: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan
"Usulan atas angka-angka ekonomi makro ini menunjukkan pemerintah memilih jalan moderat, atau titik tengah dari angka batas bawah dan atas kesepakatan antara Banggar DPR dengan pemerintah di KEM PPKF," Kata Said merespons Nota Keuangan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8).
Politikus PDI Perjuangan ini menyebut pilihan angka moderat ini realistis, mengingat tantangan global pada tahun 2026, termasuk tarif baru dari Presiden AS Donald Trump.
"Akibat dampak pemberlakuan tarif dari Presiden Trump, efek rambatan konflik geopolitik, menurunya daya beli rumah tangga, serta banyaknya lay off pada sektor manufaktur," ujarnya.
Di sisi pendapatan negara, pemerintah menargetkan Rp3.147,7 triliun, sedangkan belanja negara Rp3.786,5 triliun. Dengan postur ini, defisit RAPBN 2026 diproyeksikan 2,48 persen atau Rp638,8 triliun, lebih rendah dibanding tahun 2025.
BaCa: Ganjar Miliki Kenangan Tersendiri Akan Sosok Kwik Kian Gie
Meski mendukung target pendapatan negara yang tinggi, Said mengingatkan pemerintah untuk ekstra hati-hati, terutama terkait kebijakan pajak.
"Saat ini ada sensitivitas tinggi ditengah tengah masyarakat, terutama sentimen negatif atas pengenaan pajak tinggi yang naik beratus ratus persen pada Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang diberlakukan di banyak pemda," ungkap politisi dari PDI Perjuangan itu.
"Pemerintah hendaknya hati hati dan menimbang ulang jika menempuh kebijakan perluasan perpajakan, atau menaikkan tarif perpajakan untuk menguber target pendapatan," imbuhnya.