Ikuti Kami

Didik Haryadi Minta Geo Dipa Tak Hanya Fokus ke Panas Bumi

Melainkan juga mulai menggarap potensi energi terbarukan lainnya seperti tenaga air (hydropower), biomassa, dan tenaga surya.

Didik Haryadi Minta Geo Dipa Tak Hanya Fokus ke Panas Bumi
Anggota Komisi XI DPR RI, Didik Haryadi.

Jakarta, Gesuri.id - Komisi XI DPR RI mendesak PT Geo Dipa Energi agar tidak terpaku hanya pada energi panas bumi (geothermal), melainkan juga mulai menggarap potensi energi terbarukan lainnya seperti tenaga air (hydropower), biomassa, dan tenaga surya.

Anggota Komisi XI DPR RI, Didik Haryadi, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki kekayaan energi terbarukan yang melimpah, namun pemanfaatannya masih jauh dari optimal.

Baca: Ganjar Tegaskan Haul Bung Karno Padukan Semangat Spiritual

“Potensi geothermal kita itu 23 sampai 24 gigawatt, tapi yang dimanfaatkan baru sekitar 2,5 gigawatt. Artinya belum sampai 10 persen. Kita harus mulai meniru keberhasilan pengembangan geothermal di Dieng dan Patuha ke daerah lain, tapi juga jangan melupakan potensi lain yang teknologinya lebih cepat dan murah,” ungkapnya.

Didik menyebut bahwa saat ini harga jual listrik dari berbagai sumber energi terbarukan ke PLN sudah relatif setara. Ini menjadi peluang untuk mendorong pemanfaatan teknologi yang lebih sederhana seperti pembangkit tenaga air, surya, dan biomassa.

“Secara teknologi, tidak ada perbedaan besar. Yang beda hanya di eksplorasi dan boiler. Tapi dari sisi pengerjaan, hydropower dan tenaga surya bisa lebih cepat direalisasikan dengan biaya lebih efisien,” tambahnya.

Baca: Ganjar Miliki Kenangan Tersendiri Akan Sosok Kwik Kian Gie

Politikus PDI Perjuangan tersebut juga menyoroti lambatnya pencapaian target bauran energi nasional. Per Juli 2025, kontribusi energi baru dan terbarukan baru mencapai 11 persen, masih jauh dari target 23 persen pada akhir tahun.

DPR pun menegaskan perlunya strategi diversifikasi energi yang lebih agresif, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap investor asing dalam pengembangan sektor energi di Tanah Air.

Quote