Jakarta, Gesuri.id – Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Tenaga Kerja dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (TKP2MI) Mercy Chriesty Barends menegaskan pentingnya reformasi menyeluruh dalam sistem ketenagakerjaan nasional agar mampu menjawab tantangan struktural dan meningkatkan kesejahteraan pekerja di tanah air.
Hal tersebut disampaikan Mercy dalam Workshop “Kajian Kritis: Regulasi, Layanan, dan Diplomasi Tenaga Kerja Domestik dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia” yang digelar oleh DPP PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (9/10).
“PDI Perjuangan melalui bidang TKP2MI berkomitmen melakukan kajian mendalam untuk memastikan regulasi dan layanan ketenagakerjaan benar-benar berpihak kepada rakyat pekerja, baik di sektor formal maupun informal,” ujar Mercy.
Ia menjelaskan, workshop ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas regulasi nasional seperti UU Ketenagakerjaan dan UU Cipta Kerja, mengidentifikasi masalah-masalah mendasar seperti pengangguran, PHK massal, hingga kesenjangan keterampilan, serta mengevaluasi kualitas layanan publik ketenagakerjaan di lapangan.
“Masih banyak pekerja kita, khususnya di sektor informal, yang tidak memiliki jaminan sosial, pelatihan, maupun akses pengaduan yang layak. Padahal merekalah tulang punggung ekonomi nasional,” tegasnya.
Mercy menilai, dominasi sektor informal yang mencapai lebih dari 53 persen dari total angkatan kerja menunjukkan lemahnya sistem perlindungan dan pembinaan tenaga kerja.
Karena itu, ia mendorong lahirnya kebijakan yang lebih inklusif dengan memperkuat sinergi antar kementerian, pemerintah daerah, dunia industri, dan lembaga pelatihan.
“Negara harus memastikan setiap pekerja memiliki akses terhadap pekerjaan yang layak, pelatihan keterampilan baru, serta perlindungan hukum yang kuat. Pekerja bukan sekadar angka dalam statistik ekonomi, tetapi bagian dari martabat bangsa,” pungkasnya.