Ikuti Kami

Mindo: Indonesia Harus Mandiri Dalam Industri Pakan

"Karena sudah jadi industri, nanti ada pengolahan pakan, pengolahan daging".

Mindo: Indonesia Harus Mandiri Dalam Industri Pakan
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Mindo Sianipar (tengah). (Istimewa)

Mojokerto, Gesuri.id - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Mindo Sianipar mengatakan Indonesia harus mandiri dalam industri pakan nasional.

Baca: Soal Yasonna, Arteria Dahlan Sebut Fadli Zon Waras Tidak?

“Nanti kita harus membuat industri pakan, yang bahan bakunya semua dari sini. Karena sudah jadi industri, nanti ada pengolahan pakan, pengolahan daging. Semua itu kita buatkan berbasis UMKM,” jelas Mindo saat melakukan sidak progres pembangunan pusat pendidikan, pertanian, peternakan, dan perikanan air tawar Masyarakat Sejahtera Petani (MSP) di Kecamatan, Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, baru-baru ini.

Mindo menerangkan, pusat pendidikan yang akan berdiri di atas tanah 20 hektar ini diproyeksikan sebagai percontohan, tidak hanya skala Jawa Timur, tetapi menjadi percontohan secara nasional.

“Di sini nanti akan berdiri percontohan pertanian terpadu, ada peternakan terpadu, ada juga industri yang berbasis pertanian, peternakan dan perikanan air tawar. Ini bukan hanya akan jadi contoh Jawa Timur, tapi ini juga akan kita jadikan contoh nasional PDI Perjuangan,” terang Mindo usai mengecek progres pembangunan tersebut, Rabu (15/9).

Di dalam pusat pendidikan ini, tambah Legislator PDI Perjuangan Dapil Jatim VIII ini, ada berbagai macam hewan ternak yang akan dibudidayakan, mulai dari sapi, kambing, domba, unggas, juga akan mengembangkan bebek Mojosari.

“Peternakan sapi, kambing, domba. Ada peternakan unggas, ada ayam, ada bebek Mojokerto. Mojosari kan dikenal dengan bebeknya? Nanti akan kita cari pemuliaan supaya dapat bebek Mojosari yang besar,” terangnya

Selian menjadi pusat pendidikan pertanian, tempat ini akan dijadikan sebagai industri pakan ternak, pengolahan daging dengan tetap berbasis pada UMKM.

Di sektor pertanian, anggota komisi IV DPR RI ini menerangkan akan mencoba untuk membudidayakan berbagai macam tumbuhan, salah satunya adalah kedelai hitam dan pohon kelor yang dikenal sebagai salah satu tumbuhan sumber nutrisi.

“Termasuk kedelai hitam nanti akan kita coba di sini. Kedelai biasa kan untuk tempe, tapi kalau kedelai hitam untuk kecap manis. Pemasarannya akan lebih bagus. Daun kelor itu sumber nutrisi untuk difermentasi, dicampurkan untuk lindi ini,” jelasnya.

Pusat pendidikan yang berdekatan dengan tempat pembuangan akhir (TPA) Jati Rejo ini nantinya juga akan ditanami bunga yang difungsikan untuk bisa mengurai sampah yang berada di TPA.

Baca: Ada Pihak Ketiga yang Bikin Anies Ngotot Gelar Formula E

“Bunga juga harus kita tanam di sini untuk lalat hitam, yang lepas bisa hinggap di situ, bisa bertelur di bunga itu. Nah, itu akan mengurai sampah-sampah ini,” tutup Mindo.

Diketahui, pengecekan progres pembangunan ini Mindo Sianipar didampingi oleh Plh. Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto, SW. Nugroho beserta jajarannya, juga ketua dan sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Setia Pudji Lestari juga Ketua DPRD Kota Mojokerto, Sunarto.

Quote