Ikuti Kami

Minim Realisasi, Ansy Soroti Program Perhutanan Sosial KLHK

Ansy menilai, program itu tidak memenuhi aspek keberhasilan karena hanya terrealisasi 34 persen.

Minim Realisasi, Ansy Soroti Program Perhutanan Sosial KLHK
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) menyoroti Program Perhutanan Sosial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

Ansy menilai, program itu tidak memenuhi aspek keberhasilan karena hanya terrealisasi 34 persen.

Baca: Bupati Karolin Resmikan Ruang Isolasi Tekanan Negatif RSUD

Padahal, Politisi PDI Perjuangan itu menilai Program Perhutanan Sosial KLHK memiliki nilai keberpihakan yang jelas kepada masyarakat, khususnya yang hidup di sekitar hutan. 

Hal itu dikatakan Ansy dalam Rapat Kerja dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Senin (1/2).

"Pogram ini dapat mencegah konflik perhutanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Ansy. 

Sayangnya, Anggota DPR dari Dapil NTT II itu mengungkapkan dari target 12,7 juta hektar lahan untuk Perhutanan Sosial, saat ini baru mencapai 34 persen.

“Ini sudah tahun keenam, kok capaiannya masih sekitar 34 persen. Apa kira-kira kendalanya? Apakah mungkin bisa diakselarasi program ini sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar hutan?” tanya Ansy.

Baca: Revitalisasi JPO Karet, Anies Tak Ada Sentuhan Kemanusiaan

Seperti diketahui, Perhutanan Sosial adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat, yang dilaksanakan masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya. Pemerintah untuk periode 2015-2019 mengalokasikan 12,7 juta hektare untuk Perhutanan Sosial, melalui skema Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Adat, dan Kemitraan Kehutanan.

Quote