Jakarta, Gesuri.id - Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) yang diserahkan lewat anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPR) Republik Indonesia (RI), H Musthofa kepada warga Kabupaten Kudus berhasil dimanfaatkan untuk pengembangan kopi khas Lereng Gunung Muria melalui Goodang Kopi Muria.
Adapun Goodang Kopi Muria merupakan sebuah tempat dan wadah yang didirikan di lereng Gunung Muria pada tahun 2020, untuk menjadi pusat kegiatan dan penjualan bagi para petani kopi setempat. Lokasinya di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
Tenaga Ahli anggota DPR RI H Musthofa, Mulawarman mengungkapkan bahwa selama ini H Musthofa selalu menyalurkan PSBI sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Baca: Anggota MPR RI Abidin Fikri Gelar Sosialisasi Empat Pilar
Ia menjelaskan, pada tahun 2020-2023, sebagian PSBI diserahkan melalui Komisi XI DPR RI. PSBI yang diserahkan pun sesuai dengan proposal yang diajukan oleh kelompok-kelompok usaha dan disetujui oleh Bank Indonesia.
Terkhusus daerah pemilihan (Dapil) H Musthofa yakni dapil Jawa Tengah 2 meliputi Demak-Kudus-Jepara, selalu disesuaikan kebutuhan masyarakat.
“Kelompok-kelompok masyarakat mengajukan proposal ke BI melalui Komisi XI DPR RI. Setelah itu diadakan survei oleh BI. Ketika disetujui, BI akan mengirimkan peralatan yang digunakan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat,” jelasnya saat datang ke Goodang Kopi Muria pada Kamis, 4 September 2025.
Ia melanjutkan, PSBI yang diserahkan untuk mewujudkan Goodang Kopi Muria saat itu sekitar Rp 500-700 juta. PSBI yang diterima bukan berupa uang, melainkan barang-barang yang dibutuhkan kelompok masyarakat yang tergabung dalam Perkumpulan Masyarakat Pelindung Hutan Muria.
Melalui PSBI, gudang pemrosesan kopi, alat-alat seperti selep kopi, mesin sortir, hingga mesin roasting tersedia.
Tidak hanya itu, gudang penyimpanan kopi hingga area pengeringan kopi juga dibangun agar bisa maksimal dalam mengolah hasi kopi Lereng Gunung Muria, Kudus.
Selain Goodang Kopi Muria, PSBI yang diserahkan melalui Komisi XI juga mewujudkan mimpi kelompok tani di Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kudus dalam memiliki traktor untuk mengolah tanah sawah.
Termasuk kelompok petani di Kecamatan Mejobo dan Undaan, juga mendapat alat panen padi.
'PSBI selama ini disalurkan sesuai pengajuan proposal kelompok masyarakat, datangnya alat atau barang, yang membelikan BI dan vendor yang menunjuk juga BI,” jelas Mulawarman.
Ia melanjutkan, PSBI selama ini juga tidak hanya diserahkan melalui Komisi XI DPR RI. Ada sebagian PSBI yang diserahkan BI sendiri kepada penerima.
Misalnya Beasiswa Generasi Baru Indonesia (Genbi) diserahkan BI melalui kerja sama dengan sejumlah universitas di Indonesia, termasuk beberapa kampus di Kabupaten Kudus.
"PSBI melalui Komisi XI telah berakhir pada tahun 2023 lalu. Saat ini, PSBI sudah tidak lagi melalui Komisi XI dan diserahkan BI langsung,” ungkap Mulawarman.
Di samping itu, Pengurus Goodang Kopi, Hikmawati Inaya mengatakan bahwa PSBI sangat bermanfaat bagi warga Lereng Gunung Muria.
Baca: Pramono Anung Targetkan Layanan Air Bersih Menyeluruh di DKI
Mereka yang memiliki hasil pertanian kopi, bisa datang ke Goodang Kopi Muria untuk selep kopi hingga roasting kopi.
Biayanya pun terjangkau, Rp 10 ribu per kilogram untuk roasting kopi saja, Rp 12 ribu per kilogram untuk roasting sampai dengan giling kopi menjadi bubuk.
“Manfaatnya (Goodang Kopi Muria) sangat tinggi, sangat membantu masyarakat yang tidak punya alat-alat. Masyarakat yang tidak punya mesin roasting bisa ikut roasting di sini,” ujarnya.
Saat ini Goodang Kopi Muria terus berupaya memperkenalkan kopi Muria khas Kudus kepada dunia. Bukan hanya membantu masyarakat, tapi juga menciptakan produk kopi bubuk dengan kemasan menarik dengan nama Goodang Kopi Muria.