Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayati ingatkan pemerintah tidak hanya berorientasi pada pembangunan fisik, tetapi juga mencakup peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru.
Menurut Esti, program Percepatan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan (PSPP) yang saat ini tengah digulirkan harus menjadi momentum untuk menciptakan pendidikan yang lebih bermutu secara menyeluruh, bukan sekadar membangun gedung sekolah yang megah.
Baca: Optimalkan Program Mas Jos, Pemkot Siap Bentuk Tim Reaksi Cepat
“Jangan sampai revitalisasi hanya menghasilkan bangunan baru tanpa menyentuh esensi pendidikan. Lingkungan belajar yang baik harus didukung oleh guru yang sejahtera dan sarana penunjang yang memadai,” ujarnya di kutip dari kompas.com dalam keterangan pers, Jumat (19/9).
Politikus PDI Perjuangan itu juga menekankan pentingnya integrasi revitalisasi dengan penyediaan fasilitas penunjang seperti laboratorium, perpustakaan, serta akses internet yang memadai.
Ia menambahkan bahwa program ini harus menjangkau wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) untuk menjamin pemerataan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.
“Revitalisasi sekolah bisa menjadi titik balik bagi pemerataan layanan pendidikan, terutama di daerah 3T. Tapi perhatian harus diberikan tidak hanya pada bangunannya, melainkan juga pada kesejahteraan guru-gurunya,” tambah Esti.
Baca: Rano Karno Pastikan Jakarta Ramah Investasi
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap kualitas hasil pembangunan serta keberlanjutan pemeliharaan fasilitas sekolah. Ia mengingatkan agar penggunaan anggaran dilakukan secara transparan dan sesuai standar mutu.
“Kami di DPR akan mengawasi ketat proses pembangunan. Skema swakelola memang melibatkan masyarakat dan sejalan dengan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), tapi tidak boleh asal cepat selesai. Harus sesuai standar dan tahan lama,” tegasnya
