Ikuti Kami

Nenie Dukung Transformasi Posyandu di Kota Palangkaraya

Peran Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan dasar kesehatan yang inklusif, berkelanjutan, dan adaptif terhadap kebutuhan zaman.

Nenie Dukung Transformasi Posyandu di Kota Palangkaraya
Wakil Ketua II DPRD Kota Palangkaraya, Nenie A Lambung.

Jakarta, Gesuri..id - Wakil Ketua II DPRD Kota Palangkaraya, Nenie A Lambung, dorong transformasi Posyandu dari sekadar tempat penimbangan balita menjadi pusat layanan kesehatan keluarga terpadu

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan pentingnya reposisi peran Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan dasar kesehatan yang inklusif, berkelanjutan, dan adaptif terhadap kebutuhan zaman.

“Posyandu saat ini tidak bisa lagi sekadar berperan sebagai tempat penimbangan bayi dan balita. Ia harus menjadi simpul pelayanan kesehatan masyarakat yang modern, mencakup pelayanan ibu hamil, lansia, gizi keluarga, imunisasi, hingga deteksi dini penyakit tidak menular,” ujarnya, Rabu (28/5).

Baca: Ganjar Pastikan PDI Perjuangan Siap Upgrade Kurpol Perempuan

Menurutnya, transformasi Posyandu merupakan langkah strategis dalam memperkuat sistem layanan kesehatan primer, terutama dalam konteks wilayah perkotaan seperti Palangka Raya yang terus berkembang. Dengan tantangan kesehatan masyarakat yang semakin kompleks, kehadiran Posyandu sebagai pusat edukasi dan layanan primer menjadi sangat penting.

“Pemerintah kota melalui dinas terkait harus mulai menyinergikan program kesehatan berbasis komunitas dengan penguatan peran kader Posyandu. Mereka adalah ujung tombak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Maka, pelatihan berkelanjutan, insentif layak, serta dukungan fasilitas yang memadai wajib diberikan,” tegas Nenie.

Dalam pandangannya, penguatan Posyandu juga harus disertai dengan transformasi digital. Ia menekankan, perlunya pencatatan data secara digital agar memudahkan pelaporan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan masyarakat.

“Saya mendorong agar setiap Posyandu di Kota Palangka Raya dilengkapi dengan sistem informasi digital, minimal untuk pencatatan pertumbuhan anak dan layanan yang diberikan. Ini penting agar kita memiliki data yang akurat untuk intervensi kebijakan,” katanya.

Lebih lanjut, Nenie juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun Posyandu sebagai pusat pemberdayaan keluarga. Menurutnya, kehadiran Posyandu harus bersinergi dengan layanan pendidikan anak usia dini (PAUD), perlindungan anak, dan penguatan ekonomi keluarga.

“Posyandu bisa menjadi titik temu antara sektor kesehatan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Misalnya, melalui pemberian edukasi gizi, pelatihan keterampilan ibu rumah tangga, hingga layanan konsultasi psikologis bagi keluarga. Jadi bukan hanya soal timbang berat badan, tapi penguatan fondasi keluarga secara holistik,” terang Nenie.

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!

Ia juga menyampaikan apresiasi atas peran aktif para kader Posyandu yang selama ini bekerja dengan penuh dedikasi di tengah keterbatasan. Dalam kesempatan itu, Nenie menyerahkan bantuan peralatan kesehatan dan edukasi kepada para kader sebagai bentuk komitmen dukungan legislatif.

“Ke depan, saya akan memperjuangkan agar anggaran untuk Posyandu di Kota Palangka Raya ditingkatkan. Karena keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya bertumpu pada rumah sakit besar, tetapi dimulai dari lingkungan terdekat masyarakat, yaitu Posyandu,” tutup Nenie A Lambung.

Transformasi Posyandu ini juga selaras dengan arah kebijakan nasional yang tengah menggalakkan revitalisasi layanan primer. Dengan dukungan legislatif seperti yang disuarakan Nenie A Lambung, diharapkan Posyandu di Kota Palangka Raya benar-benar menjadi pilar utama dalam menciptakan masyarakat yang sehat, kuat, dan tangguh menghadapi tantangan zaman.

Quote