Makassar, Gesuri.id - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyiapkan Balai Pelatihan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulsel sebagai lokasi karantina pasien COVID-19.
"Kita mempersiapkan Balai PelatihanBPSDM, badan diklat kita itu sangat representative untuk kita jadikan tempat karantina," kata Nurdin Abdullah saat rapat bersama Tim Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel, di Balai Prajurit M Yusuf, Makassar, Sabtu (11/4).
Baca: Efektifkan Karantina Mandiri, Kota Solo Tak "Lockdown"
Ia menjelaskan, pihaknya akan melakukan intervensi tingkat tinggi dalam penanganan COVID-19 termasuk peran serta RT/RW yang mengetahui kondisi warganya.
Menurut dia, pemetaan sudah dilakukan dan sekarang ini sudah dilakukan langkah kongkrit dimana akan fokus bicara soal logistik dan pengamanan.
"Tema kita ini tidak lagi menyarankan, imbauan, tetapi sudah harus melakukan intervensi tingkat tinggi. Intinya nanti kita akan berikan kewenangan kepada RT RW, jadi bukan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) namun berskala kecil," ujar dia.
Nurdin Abdullah mengatakan, tidak menutup kemungkinan dalam operasi percepatan penanganan dan memutus mata rantai COVID-19, akan ditemukan warga yang positif COVID-19.
Baca: Karantina Wilayah Jaktim, Putra Ajak Warga Tetap Rukun
Mereka ingin isolasi mandiri, namun kondisi tempat tinggal mereka yang tidak kondusif dan representatif seperti memiliki kamar sendiri.
"Walaupun dia isolasi mandiri, tetapi pasti bisa menularkan karena tempat tinggal mereka yang tidak standar. Karena itu, kita harus mempersiapkan tempat yang representatif untuk mendukung proses penyembuhan warga," ujarnya.
