Ikuti Kami

Ono Minta Bulog Lebih Banyak Serap Hasil Produksi Padi Dari Petani di Indramayu

Kepala Bulog Kanwil Jabar Faisal menegaskan Bulog siap menyerap hasil panen petani.

Ono Minta Bulog Lebih Banyak Serap Hasil Produksi Padi Dari Petani di Indramayu
Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono.

Indramayu, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono meminta Bulog menyerap lebih banyak lagi hasil produksi padi dari petani di Kabupaten Indramayu.

Ono Surono menilai, hasil panen para petani di Indramayu sangat melimpah, dengan rata-rata hasil produksi padi mencapai kurang lebih 1,3 juta ton per tahun.

Apalagi Presiden Joko Widodo meminta agar Indramayu bisa meningkatkan produksi padi hingga 1,8 juta ton ketika meresmikan Bendungan Sadawarna beberapa waktu lalu.

Baca: Mukhlis Basri Tinjau Lokasi Tanah Longsor di Pekon Sidomulyo

Namun, disampaikan Ono Surono, penugasan Bulog di Indramayu untuk menyerap padi petani di Indramayu rata-rata masih sebesar 50 ribu ton saja.

Atau dengan kata lain, masih banyak hasil panen petani di Indramayu yang belum terserap oleh Bulog.

Ono Surono menilai, dengan ditingkatkannya serapan Bulog ini, sekaligus dapat menyelesaikan permasalahan yang rutin muncul menghantui petani di Indramayu setiap tahunnya.

"Seyogyanya pemerintah harus menyelesaikan segala masalah di bidang pertanian ini," ujarnya di Kabupaten Indramayu, Rabu (15/3).

Ono Surono menyampaikan, ada berbagai macam permasalahan di kalangan petani di Indramayu. 

Mulai hulu seperti kesulitan pupuk, bibit padi, obat-obatan hingga ke hilir seperti rendahnya harga jual padi petani, dan lain sebagainya.

Khusus untuk persoalan di hilir, ia meminta agar Bulog mempunyai skema yang matang. Apalagi Bulog sekarang ini dirancang pemerintah untuk mengedepankan komersil.

Bulog harus mampu bersaing dengan para pemilik modal besar di bidang pangan, salah satunya untuk adu serap gabah dan beras dari petani.

Ono Surono menilai, secara regulasi, Bulog tidak dibatasi untuk menyerap kualitas padi hasil panen petani.

Selama hasil panennya itu memiliki kualitas medium dan premium, Bulog bisa menyerap padi tersebut.

Di sisi lain, ia juga memahami, kapasitas 8 gudang Bulog di Indramayu jumlahnya terbatas disamping harus meningkatkan penugasan penyerapan.

Untuk menampung hasil panen rata-rata sebesar 1,3 juta ton setahun, dirasa tidak akan tertampung.

Oleh karenanya, Bulog harus membuat skema, salah satunya dengan bergerak cepat mengatur arus keluar masuknya beras di gudang.

Menurut Ono Surono, ketika kapasitas gudang penuh, Bulog harus segera mengeluarkan cadangan beras di gudang.

Baca: Rachmat: Pemikiran Gus Dur Menginspirasi Bangsa Indonesia

Bisa dengan cara pengiriman ke gudang Bulog daerah lainnya yang membutuhkan dan lain sebagainya.

"Mudah mudahan terkait aturan yang ada di Bulog atau persyaratan tentu disesuaikan dengan kondisi di lapangan tanpa mengorbankan dari sisi sistem atau pola komersialisasi Bulog itu sendiri," ujar dia.

Kepala Bulog Kanwil Jabar Faisal menegaskan Bulog siap menyerap hasil panen petani.

Bulog di Jawa Barat sendiri diketahui termasuk yang tertinggi untuk penugasan penyerapan hingga mencapai sekitar 140 ribu ton, di Indonesia Bulog Jabar menempati urutan kedua.

Terlebih sekarang ini, Bulog juga mendapat tugas khusus dari pemerintah untuk meningkatkan serapan padi.

Quote