Ikuti Kami

Rachmat: Pemikiran Gus Dur Menginspirasi Bangsa Indonesia

Presiden RI yang ke 4 itu selalu memberikan inspirasi dan menyikapi setiap masalah dengan santai. Bahkan, sikap humor dan nyeleneh.

Rachmat: Pemikiran Gus Dur Menginspirasi Bangsa Indonesia
Rachmat Hidayat saat berkunjung dan ziarah ke makam Gus Dur di komplek kawasan Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur (Jatim), Senin (13/3).

Mataram, Gesuri.id - Ketua DPD PDI Perjuangan NTB H. Rachmat Hidayat ternyata juga mengagumi sosok kepemimpinan Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid. 

Menurut Anggota DPR RI dapil Pulau Lombok itu, Presiden RI yang ke 4 itu selalu memberikan inspirasi dan menyikapi setiap masalah dengan santai. Bahkan, sikap humor dan nyeleneh itu sangat menginspirasi siapapun. 

Baca Puan Ingatkan Integritas di Kasus Pejabat dengan Kekayaan Tak Lazim

"Sikap kepemimpinan Gus Dur yang nyeleneh dan penuh humor itu, enggak ada lawannya oleh   pemimpin manapun. Dialah sosok pemimpin negeri ini yang telah  membawa angin kesejukan bagi tumbuhnya sebuah iklim demokrasi yang sejuk. Tentunya, dengan sikap toleransinya sangat tinggi menjadi pembeda yang dikenang hingga kini dan kapanpun," ujar Rachmat Hidayat saat berkunjung dan ziarah ke makam Gus Dur di komplek kawasan Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur (Jatim), Senin (13/3).

Haji Rachmat datang bersama ratusan kader PDI Perjuangan NTB dan tiba di Ponpes Tebuireng sekitar pukul 12.30 WIB. Kedatangan Rachmat disambut oleh Ikatan Mahasiswa Sasak Lombok Regional Tebuireng Jombang yang diketuai oleh Lalu Nanda Wijaya.

Hanya saja, oleh pengelola Ponpes Tebuireng, rombongan PDI Perjuangan NTB yang diperkenankan masuk kedalam pusaran makam Gus Dur adalah sebanyak lima orang. Hal itu lantaran, komplek makam tersebut tengah dalam proses renovasi. 

Mereka diantaranya, Ketua DPD PDI Perjuangan NTB H. Rahmat Hidayat, Hakam Ali Niazi dan Abdul Rafiq (Ketua DPC PDI Perjuangan Sumbawa). Sedangkan, ratusan kader lainnya menunggu di pintu masuk komplek makam tersebut. 

Adapun doa dan zikir hingga tahlil dipimpin Ustad  Humaidi. Terpantau, hampir satu jam lamanya, Haji Rachmat dan perwakilan kader PDI Perjuangan NTB berdoa dengan khusuk di makam Gus Dur hingga KH Hasyim Asy'ari. 

Usai melantunkan doa, Haji Rachmat selanjutnya  menaburkan bunga di pusaran makam Gus Dur dan KH. Hasim Asy'ari di komplek Ponpes Tebuireng. 

Haji Rachmat mengatakan, kedatangannya  hanya ziarah saja ke makam para tokoh bangsa. Sebab, sebelumnya, ia dan ratusan kader PDI Perjuangan NTB menyempatkan mengunjungi makam proklamator bangsa Indonesia dan kini berlanjut ke Gus Dur dan KH Hasyim Asy'ari. 

"Jadi, sebenarnya sudah lama mau kesini cuma waktu yang cocok yah hari ini. Kebetulan ada program partai menjelang Pemilu 2024, maka saya mengajak kader PDI Perjuangan NTB datang kesini," ungkap Rachmat. 

Rachmat menegaskan, alasannya mengunjungi area makam Gus Dur di Ponpes Tebuireng Jombang karena banyak tokoh yang dahulu pernah berjuang untuk bangsa.

Karena itu, spirit perjuangan para pendahulu bangsa harus terus digelorakan oleh para kader PDI Perjuangan di NTB. Terlebih, sudah menjadi kewajiban kader untuk terus membumikan jiwa Pancasila dan nilai-nilai kepahlawanan. 

Baca Hasto Kristiyanto Lulusan Terbaik Unhan 2023, Predikat Summa Cum Laude

"Jiwa ksatria para pahlawan yang sudah berjuang mempertaruhkan diri pada bangsanya,  adalah panggilan jiwa sebagai gerak spiritualitas yang menempatkan prinsip ketuhanan sebagai hal yang hidup. Ini harus ditiru dan diteladani oleh para kader PDI Perjuangan NTB untuk bisa memenangkan pertempuran di Pemilu 2024," jelas Rachmat Hidayat. 

"Untuk Gusdur dan KH. Hasyim Asy'ari, ide Untuk organisasi NU ini merupakan organisasi yang besar, dan punya kontribusi besar juga dalam membangun negara dalam bentuk pesantren," sambung dia. 

Seperti yang diketahui, area makam Gus Dur berada di komplek pemakaman keluarga Tebuireng. Di area makam tersebut juga ada makam Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Pesantren Tebuireng sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang juga kakek dari Gus Dur. Lalu di sebelah barat makam Gus Dur, ada makam adik kandung Gus Dur, yakni KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah, serta makam ayahnya, KH Wahid Hasyim.

 

Kurator Syahrul.

Quote