Ikuti Kami

Pandapotan Kritik Pelebaran Trotoar di Ibu Kota

Proyek pelebaran trotoar tersebut berakibat berkurangnya lebar jalan sehingga dianggap menimbulkan kemacetan yang tak terhindarkan.

Pandapotan Kritik Pelebaran Trotoar di Ibu Kota
Pekerja Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta memotong kabel utilitas yang semrawut di kawasan Kemang, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Pemprov DKI Jakarta akan menjadikan kawasan Kemang sebagai destinasi wisata ikonik di Jakarta Selatan melalui penataan trotoar dengan konsep

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta mengkritik proyek pelebaran trotoar di Ibu Kota yang sebagian besar mengurangi lebar jalan raya.

Proyek pelebaran trotoar tersebut berakibat berkurangnya lebar jalan sehingga dianggap menimbulkan kemacetan yang tak terhindarkan.

Baca: Pelebaran Trotoar, Adian Tantang Anies Ambil Langkah Ekstrem

"Kemarin terlalu banyak orang telepon saya, kok pembangunan trotoar makan jalan. Akhirnya juga pemilik mobil telepon ramai tidak bayar pajak karena mereka harapkan dengan bayar pajak itu jalan jangan macet," kata anggota DPRD DKI dari Fraksi PDI Perjuangan Pandapotan Sinaga.

Pandapotan mengatakan, seharusnya pelebaran trotoar tidak sampai mengurangi lebar jalan. 

Namun dilakukan dengan membebaskan lahan sehingga tak mengurangi lebar jalan.

"Sementara di sini, jalan dibangun trotoar, saya tidak mengerti bagaimana untuk yang trotoar tapi makan jalan. Kami berpikir bahwa kalaupun tambah trotoar harapan kita bebaskan lahan di pinggiran sehingga tidak berpengaruh pada pengguna jalan," kata Pandapotan.

Baca: Larangan Berdagang di Trotoar, Anies Jangan Tabrak Aturan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai pelebaran trotoar merupakan solusi dalam mengatasi kemacetan di Jakarta, kendati kebijakan tersebut menuai kritikan karena mengurangi lebar badan jalan.

"Nanti lihat saja kalau sudah jadi. Yang penting konsistensi lajur karena salah satu sebab mengapa terjadi kemacetan adalah lajurnya tidak konsisten," kata Anies.

Quote