Surabaya, Gesuri.id - PDI Perjuangan Jawa Timur (Jatim) berpandangan bahwa pemerintahan digital melayani alias Dilan memang telah dilakukan Pemerintahan Presiden Jokowi. Sistem perizinan lewat daring atau "online single submission" (OSS) hingga penyaluran program sosial yang sudah terdigitalisasi, merupakan beberapa contoh dari Dilan itu.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Kusnadi mengatakan bahwa dengan membahas "dilan" dalam Debat Capres kemarin, maka Jokowi menunjukkan tiga hal sekaligus menjadi keunggulannya, yakni bukti pelaksanaan reformasi birokrasi, membuktikan paham masalah dan solusi, dan memperkuat segmen pemilih muda.
"Birokrasi itu perlu terus direformasi dengan pendekatan teknologi dan digitalisasi untuk mempercepat proses sehingga rakyat tidak lagi berbelit mengurus dokumen, sebagaimana sudah dijalankan di pemerintahan Jokowi selama ini," kata Kusnadi di Surabaya, Minggu (31/3).
PDI Perjuangan Jawa Timur pun menilai pembahasan tentang "dilan" oleh Jokowi dalam debat calon presiden merupakan poin plus atau positif. Hal itu layak mendapat apresiasi dari masyarakat.
"Bukan soal film, tapi visi Jokowi makin memperkuat pemerintahan yang dilan atau digital melayani itu sangat top," ujar Kusnadi.
Seperti diketahui, dalam debat capres periode keempat pada Sabtu (30/3) malam, Jokowi menyatakan di bidang pemerintahan ke depan diperlukan pemerintahan "dilan" sehingga diperlukan reformasi dalam pelayanan publik lewat elektronik.
Berikutnya, diperlukan penajaman dan penyederhanaan kelembagaan, perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur, serta reformasi tata kelola.
Pemilihan Presiden digelar 17 April 2019 dan diikuti dua pasangan calon, yaitu Jokowi-KH Ma'ruf Amin di nomor urut 01, serta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di nomor urut 02.
