Ikuti Kami

Pemprov Jateng Kaji Dampak Ekonomi Penyebaran Corona

Dampak ekonomi yang dapat ditimbulkan dari penyebaran virus corona di antaranya penurunan jumlah wisatawan.

Pemprov Jateng Kaji Dampak Ekonomi Penyebaran Corona
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Purwokerto, Gesuri.id - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat sekarang sedang mengkaji dampak penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19) terhadap perekonomian di wilayah itu.

"Kemarin saya dari Undip (Universitas Diponegoro Semarang, red.), dikasih masukan bagus karena kami sedang konsolidasi untuk efek ekonominya. Jawa Tengah sudah lakukan itu, sampai efek ekonominya, ekspor ke mana, impornya apa, sampai sudah bicarakan itu, sudah berjalan dua minggu ini, sekarang dalam kontrol-kontrol," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.kepada wartawan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (6/3).

Baca: Pemprov DKI Dipimpin Anies 'Cuci Tangan' Soal Banjir

Ia mengatakan semua punya fungsi kekhususan tetapi tidak ada tim khusus, hanya memantau dalam fungsi peran masing-masing.

Menurut dia, dampak ekonomi yang dapat ditimbulkan dari penyebaran virus corona di antaranya penurunan jumlah wisatawan.

"Kemarin saja kapal merapat atau tidak, orang berdiskusi panjang banget. Sekarang orang berkumpul menjadi takut," katanya.

Terkait dengan antisipasi terhadap dampak ekonomi yang ditimbulkan dari penyebaran virus corona, Ganjar mengatakan pihaknya sudah berhitung karena ekspor Jawa Tengah terbesar ke Amerika disusul Jepang dan China.

"Nah, China ini memang pasti akan tergoda dan pasti akan terganggu, pasti, karena kita punya impor yang banyak dari China dan kita punya ekspor juga ke sana, contoh tekstil. Kapas kita itu dari China, maka kemarin 'switch'-nya (pengalihannya, red.) apa, langsung kita siapkan, Presiden perintahkan juga untuk kita ganti rayon. Rayon kan punya kita sendiri, tidak akan bergantung, apalagi subtitusi yang harus dipenuhi, bawang," katanya

Menurut dia, produksi bawang putih lokal ternyata hanya mampu memehuhi 5 persen kebutuhan nasional.

"Padahal hari ini kita butuh banyak, ternyata paling banyak dari China. Jadikan ini sebagai momentum untuk menanam bawang sebanyak-banyaknya agar daulat bawang," katanya.

Baca: Ansy Lema Berhasil Perjuangkan Excavator & Traktor Bagi NTT

Selain itu, kata dia, masyarakat juga tidak perlu takut terhadap bawang putih impor dari China karena komoditas tersebut tidak membawa virus corona

"Momentum kita adalah meningkatkan konsumsi dalam negeri, sekarang antardaerah kita kembangkan, pariwisata lokal kita kembangkan agar ekonomi bergulir, sambil ya tentu kami dari pemerintah dikasih PR besar untuk mencari subtitusi-subtitusinya," kata Ganjar menegaskan.

Quote