Jakarta, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengingatkan, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutar otak untuk keluar dari masalah penyusutan tempat tidur di ruang isolasi di 101 rumah sakit rujukan dan tempat pemakaman umum khusus corona.
"Yang terpenting jangan sampai ada warga terkena Covid-19 tidak tertampung dan menjadi persoalan," kata Gembong di Jakarta, Minggu (24/1).
Baca: Deddy Soroti Lemahnya Penanganan COVID-19 di Kaltara
Data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga 24 Januari 2021 jumlah warga Bodetabek yang mengisi fasilitas kesehatan di Jakarta mencapai 24 persen, sementara warga Jakarta sebanyak 63 persen dengan sisa fasilitas kesehatan dalam hal ini tempat tidur di ruang isolasi dan ICU tinggal 13 persen saja.
Sementara itu ketersediaan tempat pemakaman jenazah COVID-19 juga terus menyusut setelah tiga TPU yakni Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Tegal Alur, Jakarta Barta dan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan dinyatakan penuh.
Pemprov DKI Jakarta berdalih sudah membeli lima lahan pemakaman, namun sampai sekarang belum dibuka secara serentak, padahal kasus corona di Ibu Kota terus melonjak naik.
"Saya kira ini soal kebijakan saja. Tapi, yang terpenting adalah bahwa korban COVID-19 bisa tertangani dengan baik," ujarnya.
Baca: Penanganan COVID-19, Gilbert: Anies Lepas Tanggung Jawab!
Kendati khawatir korban corona terlantar akibat krisis fasilitas kesehatan dan lahan pemakaman namun Gembong mengatakan sejauh ini, pihaknya di Dewan Kebon Sirih, belum menerima laporan atau keluhan dari masyarakat terkait hal ini. Dia berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa segera menangani masalah ini.
"Tapi, sampai hari ini kan semuanya bisa tertangani dengan baik," tuntasnya