Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty menanggapi rencana Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengembangkan energi nuklir di Indonesia.
Evita menegaskan dukungannya pada langkah-langkah pemerintah agar Indonesia memiliki ketahanan pangan dan ketahanan energi yang merupakan faktor penting pertahanan nasional Indonesia.
Baca: Paramitha Menolak Pembangkit Nuklir di Indonesia
Politikus PDI Perjuangan itu menyatakan, produk Indonesia kalah bersaing dengan China karena masalah harga.
"Industri Indonesia dihadapkan dengan tingginya biaya produksi yang faktor utamanya disebabkan tingginya beban biaya listrik, selain faktor rendahnya tingkat produktifitas SDM kita jika dibandingkan dengan China," ujar Evita.
Evita melanjutkan, jika biaya produksi bisa ditekan dan indeks produktifitas SDM ditingkatkan, produk-produk industri dalam negeri Indonesia akan memiliki daya saing yang tinggi.
Karena itu, Evita mendukung langkah Menhan Prabowo yang sebelumnya menangani ketahanan pangan, kini turut memperkuat ketahanan energi dengan pengembangan nuklir.
Baca: Ismail Thomas: Kaltim Siap Jadi Tempat Pembangkit Nuklir
Seperti diketahui, telah ada penandatanganan MoU antara Balitbang Kemhan dengan ThorCon International Pte Ltd terkait pengembangan teknologi Thorium Molten Salt Reactor (TMSR).
Pihak Kemhan mengatakan pengembangan elemen kimia torium ini sejalan dengan kebijakan Kementerian ESDM. Pengembangan nuklir ini juga merupakan bagian dari perencanaan strategis Kemhan 2020-2024.
