Jakarta, Gesuri.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memastikan kegiatan Car Free Day (CFD) di Ibu Kota akan tetap berlangsung pada Minggu (31/8/2025).
Meski Jakarta tengah dilanda gelombang unjuk rasa, Pramono menegaskan CFD hanya akan dibatalkan jika terjadi hal luar biasa yang menghambat pelaksanaan.
“Untuk Car Free Day besok kalau tidak ada hal yang luar biasa, kita tetap adakan,” ujar Pramono dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Sabtu (30/8/2025).
Menurut Pramono, keberlangsungan CFD di tengah situasi yang memanas penting untuk menunjukkan bahwa Jakarta tetap aman dan kondusif.
Ia telah meminta pasukan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau yang dikenal sebagai pasukan pelangi—orange, biru, hijau—untuk bekerja penuh membersihkan jalan, termasuk mengatasi sisa gas air mata akibat unjuk rasa sejak Kamis (28/8/2025).
“Untuk pasukan PPSU, pasukan pelangi, orange, biru, hijau dan sebagainya. Saya minta yang biasanya untuk hari Minggu ini kan tidak semua bekerja, sekarang saya minta Sabtu dan Minggu ini full bekerja,” ucapnya.
Selain itu, Pramono juga menugaskan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta untuk gencar mensosialisasikan pentingnya menjaga ketertiban.
Ia mengingatkan bahwa setiap tindakan kekerasan maupun anarki akan berdampak buruk bagi pembangunan di ibu kota.
Seperti diketahui, unjuk rasa mahasiswa yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan BEM Universitas Indonesia (UI) pada Jumat (29/8/2025) dipicu insiden tewasnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan.
Affan meninggal setelah ditabrak kendaraan taktis Brimob pada Kamis (28/8/2025) malam.
Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim menyebut tujuh anggota Brimob yang diduga terlibat dalam insiden tersebut masih dalam proses pemeriksaan.
Insiden itu kemudian memicu aksi susulan dari masyarakat dan pengemudi ojek online di depan Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat.