Salatiga, Gesuri.id - Kader Muda PDI Perjuangan, Bonar Novi Priatmoko, menunjukkan komitmennya terhadap kerja kerakyatan melalui aksi sosial berbagi bahan pangan kepada warga kurang mampu di Kota Salatiga pada Senin, 1 Desember 2025.
Dalam kegiatan tersebut, Bonar membagikan paket beras kepada warga Salatiga yang sehari-hari hidup dalam kondisi serba kekurangan.

Aksi sosial ini dilakukan Bonar sebagai bentuk tanggung jawab moral seorang kader partai untuk tetap hadir di tengah rakyat, terutama di saat situasi ekonomi nasional masih sulit. Dirinya juga tampak berinteraksi langsung dengan warga, mendengarkan keluh kesah mereka, serta memastikan bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran.
Dalam momen tersebut, Bonar turut mengingatkan kembali pesan Megawati tentang pentingnya keberpihakan pada rakyat kecil.
Megawati pernah mengatakan, “Yang membuat kita bangga sebagai partai politik bukan karena dekat dengan kekuasaan, tapi saat menangis dan tertawa bersama rakyat.” Kutipan ini ia sampaikan sebagai dorongan moral agar seluruh kader PDI Perjuangan tidak hanya hadir saat momentum politik, tetapi terus menanamkan nilai gotong royong dan kepedulian sosial sebagai jati diri perjuangan partai.

Bonar menegaskan bahwa kondisi ekonomi saat ini masih menyulitkan banyak warga, dan hal itu menuntut peran lebih besar dari para kader partai untuk turun langsung membantu. “Kita tidak boleh berpangku tangan. Di saat rakyat sedang terhimpit, di situlah seharusnya kader PDI Perjuangan hadir. Bukan hanya sebagai simbol, tetapi sebagai harapan,” ujarnya.
Sebagai penutup, Bonar menyampaikan ajakan kepada seluruh kader PDI Perjuangan di berbagai daerah untuk melakukan aksi-aksi nyata yang bisa meringankan beban masyarakat. Ia menekankan bahwa sekecil apapun bantuan yang diberikan, selama dilakukan dengan ketulusan, akan menjadi kekuatan besar bagi rakyat yang sedang berjuang menghadapi kesulitan ekonomi.
“Saya mengajak semua kader untuk turun ke bawah, melihat langsung kondisi rakyat, dan ikut berbagi. Saat negara sedang menghadapi tantangan ekonomi, gotong royong kita adalah nyala api yang tidak boleh padam,” pungkasnya.


















































































