Ikuti Kami

Pramono Bertemu Ahok Bahas Isu Strategis di Ibu Kota

Ahok juga menyinggung pentingnya kebijakan keringanan PBB bagi masyarakat, sebagaimana yang pernah diterapkan di masa kepemimpinannya.

Pramono Bertemu Ahok Bahas Isu Strategis di Ibu Kota
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo.

Jakarta, Gesuri.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bertemu Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2019 Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (20/8).

Kedua kader PDI Perjuangan itu membahas sejumlah isu strategis, mulai dari pajak bumi dan bangunan (PBB), transportasi, hingga penetapan lokasi (penlok) Kali Ciliwung.

“Pokoknya saya belajar dari Pak Ahok ya,” ucap Pramono singkat.

Baca: Matindas Soroti Banyaknya Temuan PPATK pada Penyaluran Bansos

Ahok menjelaskan salah satu topik utama yang dibicarakan adalah mengenai PBB.

Menurut Ahok, prinsip dasar PBB adalah nilai jual obyek pajak (NJOP) tidak boleh melebihi harga pasar.

“Kita ngobrol banyak hal lah, termasuk soal PBB. PBB kan orang suka bilang zaman Ahok juga naikin PBB. Jadi prinsip PBB itu kan tidak boleh melebihi NJOP dari harga pasar,” ungkap Ahok.

Ahok juga menyinggung pentingnya kebijakan keringanan PBB bagi masyarakat, sebagaimana yang pernah diterapkan di masa kepemimpinannya.

“Kayak kita dulu kan Jakarta sampai Rp2 miliar gratis. Nah itu harus dilakukan,” ungkap Ahok.

Selain PBB, Ahok juga mendorong digitalisasi layanan publik, termasuk penerapan sistem voucer untuk pembayaran transportasi maupun belanja warga.

Ia menyebutkan sistem ini bisa dikembangkan melalui Bank Jakarta dan mendukung program Jakarta One yang kini sedang dijalankan.

“Sekarang kan lagi trend nih global nih. Nanti orang mau sistem naik bus, voucher ada digital, nanti ada undian hadiah gitu. Nah itu mau kita, Pak Pram pengen supaya ditingkatkan,” ungkap Ahok.

Dari sektor pendidikan, Ahok juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas guru dan murid agar Jakarta bisa bersaing di level global.

Baca: Ganjar Pranowo Ungkap Masyarakat Takut dengan Pajak

“Kalau Jakarta mau jadi kota global makanya gurunya mesti bisa punya sertifikat global dong. Muridnya juga bisa punya sertifikat global gitu,” kata dia.

Ahok juga mengingatkan pentingnya melanjutkan normalisasi Sungai Ciliwung, khususnya sisa 16 kilometer yang belum dibebaskan.

Menurut Ahok, penyelesaian proyek ini akan berdampak besar pada pengendalian banjir di Jakarta.

Quote