Jakarta, Gesuri.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta agar rencana penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) PAM Jaya tidak boleh dilakukan secara terburu-buru.
"Nah, apakah strategisnya, waktunya sekarang ini untuk aliansi strategis ataukah sepenuhnya kemudian kita IPO kan? Maka, dengan cara itu perlu kajian yang mendalam. Nggak boleh buru-buru,” kata Pramono di Jakarta Timur, Selasa (5/5).
Baca: Ganjar Ingatkan Presiden Prabowo Segera Ambil Alih Kendali
Menurut Pramono, dengan sekitar 70 persen wilayah Jakarta yang sudah dijangkau oleh PAM Jaya, maka perusahaan tersebut secara "leverage" dinilainya sudah bisa dijual.
Kendati demikian, Pramono percaya bahwa BUMD apapun jika diawasi oleh orang banyak, terlebih lagi oleh publik, maka bisa menjadi perusahaan yang lebih sehat.
Pramono mencontohkan seperti BNI, BRI, Mandiri, dan lain sebagainya.
Sebelumnya, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PAM Jaya menyatakan kesiapannya untuk melantai di bursa atau melakukan penawaran umum perdana (IPO).
Baca: Ganjar Pastikan PDI Perjuangan Siap Upgrade Kurpol Perempuan
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan bahwa secara rangkaian bisnis dan pelayanan, perusahaan dinilai cukup mumpuni untuk masuk ke pasar modal.
“Karena mungkin seperti levelnya di BUMN gitu ya, di Jakarta punya scope marketnya besar,” kata Arief.