Ikuti Kami

Pramono Pastikan Jakarta Siap Berkolaborasi dengan Pemprov Jabar 

Menurutnya, dibutuhkan dana sekitar Rp1,2 triliun untuk membangun ulang kawasan itu secara menyeluruh.

Pramono Pastikan Jakarta Siap Berkolaborasi dengan Pemprov Jabar 
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo.

Jakarta, Gesuri.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) sebagai respons terhadap Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang menyinggung penyebab kerusakan jalan di Parung Panjang akibat distribusi material pembangunan di Jakarta.

“Pokoknya kalau kolaborasi, Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta dengan siapa saja siap,” ujar Pramono di Jakarta, Selasa malam (17/6).

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!

Sebelumnya pada Rapat Gubernur Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama (FKD-MPU) di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (17/6), Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak bisa menangani perbaikan infrastruktur di Parung Panjang, Kabupaten Bogor, sendirian.

Menurutnya, dibutuhkan dana sekitar Rp1,2 triliun untuk membangun ulang kawasan itu secara menyeluruh.

"Baru tahun ini pemerintah provinsi turun tangan. Kalau dibuat jalan bermutu itu memerlukan Rp 1,2 triliun. Tetapi tidak mungkin Jawa Barat Rp 1,2 triliun untuk recovery (memulihkan) satu kecamatan, karena kita sangat luas kecamatannya lebih dari 600 kecamatan,” ujar Dedi.

Dedi menyebut Parung Panjang selama ini menjadi kawasan hulu yang memasok material bangunan untuk proyek-proyek besar di Jakarta dan Tangerang.

Namun, dampak distribusi material tersebut menyebabkan infrastruktur rusak parah dan warga sekitar menderita, salah satunya terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar

Dedi juga menilai, perlu ada kesadaran kolektif dari daerah penerima manfaat, khususnya Jakarta dan Banten, untuk ikut bertanggung jawab membenahi kerusakan yang ditimbulkan akibat pertumbuhan ekonomi di wilayah mereka.

"Harus ada yang dibicarakan dengan Tangerang dengan DKI, pertumbuhan pembangunan yang terjadi di Jakarta yang melahirkan multiplier effect (efek berlipat) dan lahirnya orang-orang kaya baru di bidang properti, itu melahirkan kemiskinan dan residu pembangunan penderitaan bagi rakyat Jabar, harus ada recovery yang dilakukan secara bersama," kata Dedi.

Quote