Ikuti Kami

Presiden Ajak Ngobrol Petani di Cisaat

Kehadiran Presiden Jokowi untuk meninjau Gerakan Mengawal Musim Tanam Oktober-Maret 2017/2019 dan Kewirausahaan Pertanian.

Presiden Ajak Ngobrol Petani di Cisaat
Presiden Joko Widodo berbincang dengan petani saat meninjau Gerakan Kawal Musim Tanam OKMAR 2018/2019 di Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019). Gerakan tersebut merupakan sinergi Kementerian BUMN dengan BNI guna memastikan seluruh kegiatan produksi petani dapat dikawal sedini mungkin mulai dari penyediaan sarana dan prasarana petani.

Garut, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo mengajak ngobrol sejumlah petani di Desa Cisaat, Leuwigoong, Garut, di pinggir sawah mereka.

Presiden Joko Widodo tiba di Desa Cisaat, Leuwigoong, Garut, Sabtu (19/1) sekitar pukul untuk 08.00 WIB.

Baca: Presiden Jokowi Kunjungi Ibu-ibu Mekaar di Garut

Kehadirannya untuk meninjau Gerakan Mengawal Musim Tanam Oktober-Maret 2017/2019 dan Kewirausahaan Pertanian.

Di lokasi acara yang terletak di sebuah sekolah SD dan di tepi persawahan yang luas, Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo kemudian meninjau produk-produk petani yang telah dipasarkan melalui Bumdes Shop, BUMN Shop, dan Perta Shop.

Di lokasi yang sama sudah hadir masyarakat setempat yang berkerumun untuk menyaksikan kunjungan Presiden.

Banyak dari mereka yang tetap bekerja menanam padi di lahan yang terletak di sisi lokasi acara.

Setelah meninjau pameran produk, Presiden kemudian menuju tepian sawah, berjongkok di pematang, lalu mengobrol dengan petani yang sedang bertanam padi.

Selama sekitar 10 menit, Presiden berinteraksi dengan para petani, ia kemudian menyampaikan pidato dan pesan-pesan agar petani bisa mengembangkan diri melalui kewirausahaan pertanian.

Presiden saat berpidato juga memanggil dua petani yakni satu orang petani yang telah mendapatkan KUR dan seorang lainnya adalah petani yang baru akan dan ingin mengakses KUR.

Baca: Blusukan di Jaktim, Presiden Borong Dagangan Ibu-ibu

Asep, warga Kampung Muara Hilir berkesempatan untuk maju dan mengaku sudah mendapatkan KUR sebesar Rp3 juta.

Presiden menanyakan peruntukan dana tersebut, dan Asep menjawab seluruhnya digunakan untuk kepentingan produksi pertanian.

"Kalau dapat KUR, saya titip ya, jangan dipakai pinjaman KUR untuk beli baju, beli jaket, atau motor. Hati-hati, enggak bisa mengembalikan. Pinjam KUR itu gunakan seluruhnya untuk menutup biaya-biaya ongkos produksi. Seperti tadi yang disampaikan Pak Asep, bisa untuk ongkos tanam pekerja, bisa untuk beli pupuk, bisa untuk beli bibit," katanya.

Asep mengaku saat musim panen yakin bisa mengembalikan pinjaman itu karena biasanya mendapat Rp10 juta dari hasil tanam padinya.

Sementara warga lain Eli Yulianti juga berkesempatan berdialog dengan Presiden.

Meski belum mendapatkan pinjaman, ia ingin mengakses KUR sebesar Rp5 juta untuk kepentingan mengolah sawah.

Presiden berpesan kepada para petani agar mengkalkulasi dengan matang saat akan meminjam uang ke bank.

"Saya titip seluruh petani, kalau mau pinjam ke bank tolong kita sudah punya itung-itungan. Saya titip, satu saja, kalau mau pinjam ke bank tolong dihitung dan penggunaannya jangan keluar dari ongkos-ongkos yang berkaitan dengan sawah dan padi yang mau kita tanam," katanya.

Baca: Presiden Jokowi Mengunjungi Korban Bencana Tsunami di Banten

Apalagi ia melihat di Kabupaten Garut menurut dia banyak kesempatan yang bisa digali.

"Bisa tanam padi, bisa tanam jagung, tadi saya lihat juga ada yang menanam jeruk dan berhasil. Saya kira bagus sekali. Tanaman itu tidak harus hanya padi saja," katanya.

Pada kesempatan itu Presiden didampingi Menteri BUMN Rini Soewandi, Mensos Agus Gumiwang, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Quote