Ikuti Kami

Presiden: Kita Harus Bersatu Lawan Terorisme

Presiden Jokowi masyarakat Indonesia untuk bersatu melawan terorisme dan menentang keras pelaku yang melibatkan anak-anak.

Presiden: Kita Harus Bersatu Lawan Terorisme
Presiden Jokowi tinjau lokasi peledakan bom gereja di Surabaya

Surabaya, Gesuri.id - Presiden Jokowi mengajak masyarakat Indonesia untuk bersatu melawan terorisme terkait ledakan bom di tiga gereja di Surabaya.

"Kita harus bersatu melawan terorisme. Saya mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme, memerangi radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan dan nilai-nilai kebhinekaan," sebutnya usai menjenguk korban di RS Bhayangkara Polri Surabaya, Minggu (13/5) sore.

"Hari ini telah terjadi aksi teror di tiga lokasi di Surabaya. Tindakan terorisme kali ini sungguh biadab dan di luar batas kemanusiaan yang menimbulkan korban anggota masyarakat, anggota kepolisian dan juga anak-anak yang tidak berdosa," tambah Presiden.

Baca: Presiden Jenguk Korban Bom Surabaya

Pagi ini, terjadi ledakan terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.

Ledakan pertama terjadi di Gereja Maria Tak Tercela, yaitu pada sekitar pukul 07.30 WIB. Adapun dua ledakan lain, berjeda masing-masing 5 menit setelah ledakan pertama.

"Termasuk pelaku yang menggunakan dua anak berumur kurang lebih 10 tahun, uang digunakan juga untuk pelaku bom bunuh diri," aku presiden.

Baca: Soal Bom Surabaya, Arteria: Percayakan Aparat Bekerja

Pelaku sendiri diduga satu keluarga yang melakukan serangan di Gereja Pentakosta Pusat Jalan Arjuna yaitu pria bernama Dita Rifuanto. Sebelumnya ia menurunkan istrinya Puji Wastuti dan 2 anaknya Fadila Sari (12) dan Vamela Riskika (9), yang melakukan aksi di GKI Diponengoro sedangkan pelaku peledakan di Gereja Maria Tak Tercela adalah dua laki-laki yang diduga putra Dita yaitu Yusuf dan Irman.

"Terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apapun, semua ajaran agama menolak terorisme dengan apapun alasannya," tegas Presiden.

Menurutnya, tidak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa duka cita atas jatuhnya korban akibat serangan bom bunuh diri di Surabaya.

"Tadi pagi saya sudah memerintahkan kepada Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan saya perintahkan untuk membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya. Seluruh aparat negara tak akan membiarkan tindakan pengecut semacam ini," ungkap Presiden.

Baca: Aksi Teror Beruntun, Hasto: Negara Tak Boleh Kalah

Presiden mengimbau agar seluruh rakyat di pelosok Tanah Air agar semuanya tetap tenang menjaga persatuan dan waspada.

"Hanya dengan upaya bersama seluruh bangsa terorisme dapat kita berantas. Marilah kita berdoa untuk para korban yang meninggal dunia. Semoga mereka mendapatkan yang terbaik di sisi Allah SWT," ucap Presiden.

Dia pun mendoakan para korban luka agar segera diberikan kesembuhan. "Negara, pemerintah menjamin semua biaya pengobatan dan perawatan para korban," imbuhnya.

"Tindakan terorisme kali ini sungguh biadab dan di luar batas kemanusiaan yang menimbulkan korban anggota masyarakat, anggota kepolisian, dan juga anak-anak yang tidak berdosa," pungkasnya.

Quote