Ikuti Kami

Presiden: Lompatan Ekspor Peternakan Luar Biasa

Salah satu capaian adalah ekspor domba dari Surabaya ke Malaysia sebanyak 2.400 ekor.

Presiden: Lompatan Ekspor Peternakan Luar Biasa
Lima domba peliharaan Presiden Jokowi: Bera, Beru, Dogar singkatan dari domba garut, serta Edo dan Nyai dipamerkan saat digelar kontes domba di Bogor.

Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo mengapresiasi capaian ekspor produk peternakan dan pertanian RI. Salah satu capaian ekspor yang disebut oleh Jokowi adalah ekspor domba dari Surabaya ke Malaysia sebanyak 2.400 ekor. Dia mengatakan bahwa ekspor domba telah meningkat sebanyak 1.000%.

Baca: Nugget dan Sosis Produksi RI Masuk Jepang, JokowiBangga

Ia mengatakan, berdasarkan data BPS capaian ekspor sektor peternakan di Indonesia cukup fantastis. Di tahun 2017, terjadi peningkatan sebesar 14,85% dibandingkan tahun 2016. Nilai ekspor US$ 623,9 juta atau setara dengan Rp 8,5 triliun yang telah diraih pada tahun 2017 diharapkan mampu bertambah secara signifikan baik dari nilai maupun volume ekspor.

"Saya mengapresiasi juga ekspor Domba kita yang meningkat 1.000% tahun ini. Kemarin kita baru mengekspor 2.400 ekor domba dari Surabaya ke Malaysia. Kinerja seperti ini yang harus di contoh. Lompatan Ekspor Peternakan kita luar biasa," ujar Jokowi di Pameran Indo Livestock 2018 Expo & Forum di, JCC, Jakarta, akhir pekan.

Menurutnya capaian tersebut sejalan dengan kebijakan Kementerian Pertanian untuk mewujudkan Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia pada 2045.

"Capaian ini sejalan dengan Kebijakan Kementerian Pertanian untuk mewujudkan Indonesia pada tahun 2045 menjadi Lumbung Pangan di Dunia," ujarnya.

Jokowi juga mengatakan peluang perluasan pasar untuk komoditas peternakan di pasar global masih sangat terbuka luas. Adanya permintaan dari negara di daerah Timur Tengah dan negara lain di kawasan Asia sangat berpotensi untuk dilakukan penjajakan. Selain itu produk halal yang berasal dari Indonesia juga bisa menjadi daya tarik tersendiri.

"Keunggulan halal dari kita juga dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk ekspor produk peternakan ke wilayah tersebut dan negara muslim lainnya," kata dia.

Dia menekankan pertumbuhan produksi ternak, pakan dan obat-obatan menjadi kunci yang sangat penting untuk peningkatan produksi. Karena permintaan untuk protein hewani akan terus meningkat seiring dengan peningkatan PDB per kapita.

"Indonesia bertekat untuk menjadi bagian dari dunia dalam pemenuhan pangan asal hewan, sehingga pemerintah terus berupaya untuk mendorong ekspor," tegasnya.

Berdasarkan rilis Kementan, ekspor produk peternakan ke Jepang di tahun 2017 mencapai 24%. Secara keseluruhan di tahun 2018 ekspor komoditas peternakan cukup beragam. Misalnya, ekspor kambing atau domba sebanyak 3.320 ekor nilainya Rp 8,76 miliar, DOC 10.00, dan telur 10.508.712 butir nilainya Rp 109,8 miliar, semen beku 4.0000 dosis nilainya Rp 174,4 juta, daging dan produk olahan 135,7 ton nilainya Rp 4,31 miliar dan produk pangan asal hewan lainnya 1.458,6 ton nilainya Rp 76,80 miliar.

Baca: AS-China Perang Dagang, Ekspor Indonesia Justru Naik

Kemudian, ekspor produk pakan ternak 2017 mencapai 44.76 ton nilainya mencapai US$ 32.165. Ekspor produk terbesar ke Banglades mencapai US$ 3.904, Rusia US$ 3.410, Jerman USD 3.138, Jepang US$ 3.136, China US$ 2.118, Israel US$ 1.645, dan Spanyol US$ 1.576. Ekspor produk pakan pun tembus ke Kroasia, Polandia, Myanmar, Taiwan, India, Malaysia, Timur Leste dan negara lainya.

Selain itu Kementan juga menyebut, Indonesia berhasil meningkatakn ekspor vaksin dan obat-obatan ternak. Tahun 2017, angka ekspor obat hewan meningkat 482.897 ton, nilainya Rp 1,3 triliun atau 5% dari ekspor pada tahun 2016 yang hanya 459.902 ton. Jenis obat hewan yang diekspor adalah sediaan biologik, farmasetik dan premiks.

Quote