Surabaya, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI Puti Guntur Sukarno mengapresiasi Pemerintah Kota Surabaya yang tak ingin terburu-buru menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan jumlah siswa 50 persen.
“Tahap-tahap itu pun juga memang sebenarnya 50 persen, tetapi untuk kebaikan, dari pihak sekolah maupun orang tua anak didik menyepakati dilakukan 25 persen. Asesmennya juga sangat ketat sekali. Jadi dengan tahap-tahap itu, insyaAllah PTM ini dapat berlangsung dengan baik,” terang Puti saat mengikutti Tim Kunker Komisi X DPR RI di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/11).
Baca: Abdy Yuhana Ungkap Beragam Potensi Jawa Barat
Politisi Fraksi PDI Perjuangan ini juga mengapresiasi vaksinasi di Kota Surabaya. Dari data yang ia terima, 96 persen masyarakat Surabaya termasuk tenaga pendidik sudah mendapatkan vaksin tahap kedua. Hal ini pula yang ia yakini menjadi salah usaha yang mampu menurunkan status Surabaya ke level 1 penyebaran Covid-19.
“Dan saya juga waktu itu turun langsung membantu Pemeritah Kota Surabaya dalam menyukseskan vaksinasi. Kurang lebih 100 ribu dosis untuk masyarakat Surabaya. Dan sekarang juga sudah mulai dilakukan pelaksanaan vaksin untuk anak usia sekolah,” tuturnya.
Baca: Kasus Positif COVID-19 Pada PTM, Gibran Tekankan Mitigasi
Target vaksinasi untuk anak usia sekolah, ditegaskan Puti, harus segera terealisasi. Karena sangat erat kaitannya dengan rencana Pemkot Surabaya yang akan menyelenggarakan PTM dengan jumlah 100 persen siswa di awal januari mendatang.
“Target ini harus bisa segera terlaksana dengan baik karena ini berkaitan dengan PTM dan pemutusan sebaran Covid-19 atau peningkatan herd imunity bagi anak-anak itu sendiri. Ketika vaksin diberikan secara menyeluruh, maka herd imunity akan meningkat dan bisa memutus rantai penyebaran Covid,” pungkasnya.