Tangsel, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) Putri Ayu Anisya. menyayangkan lambat serta kurang responnya aparat terkait kasus pelecehan seksual.
Karena menurut Putri untuk melaporkan saja itu butuh keberanian tersendiri, jika laporan kurang direspon akan jadi preseden buruk bagi penanganan korban kekerasan dan pelecehan seksual.
Baca: Putri Minta Adanya Mitigasi Potensi Lonjakan Penduduk
"Kami meminta pemkot tangsel, terutama dinas Pemberdayaan perempuan dan anak, atau satgas untuk melakukan proses advokasi dan pendampinga. Saat ini menurut saya, tangsel sudah dlm kondisi darurat Kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak serta ini bisa dilihat dari tingginya data terkait ini." kata Putri.
"Kita berupaya mendorong agar masyarakat dan atau keluarga korban berani menyuarakan kondisi ini kepada aparat agar diusut tuntas dan bagi pelaku mendapatkan efek jera serta bagi korban dapat perlindungan dan pendampingan," papar Putri.
Menurut Putri seharusnya saluran laporan ini responsif agar tuntas dan memberikan keadilan bagi korban.
"Jika memang benar respon lambat khawatirnya akan berdampak buruk bagi psikologi korban dan kepercayaan publik," ungkapnya.
Baca: Ini Resep Rendang Ayam yang Dibuat Megawati
Sebelumnya Kepala UPT P2TP2A Tangsel, Tri Purwanto menuturkan, AJ, diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh tetangganya berinisial SR, 43, Kamis (5/5).
Hal itu, diketahui oleh keluarganya, setelah ibu korban mencari keberadaan AJ, yang berjam - jam tidak pulang ke rumah setelah pergi bermain. Dan melihat sandal korban berada di salah satu rumah tetangganya.
