Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan NTB, H. Rachmat Hidayat, menyoroti insiden penundaan mutasi pejabat eselon II lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB yang dijadwalkan pekan lalu. Ia menyayangkan pembatalan agenda mutasi tersebut, meski undangan telah diedarkan dan para pejabat terkait telah bersiap.
Penundaan itu, menurut keterangan Pemprov NTB, disebabkan belum terbitnya persetujuan dari Menteri Dalam Negeri. Namun, Rachmat mengungkap adanya informasi lain di balik batalnya pelantikan tersebut. Salah satunya, surat permohonan mutasi yang ditandatangani Gubernur NTB disebut tidak pernah sampai ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Ada informasi bahwa memang ada satu surat Gubernur di Kemendagri, tetapi bukan untuk mutasi pejabat eselon II, melainkan permohonan mutasi seorang pejabat eselon I yang ingin menjadi pengajar di IPDN. Mengapa surat ini yang lebih dulu masuk, ini menjadi tanda tanya,” ujarnya, Rabu (30/4).
Rachmat mengingatkan Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, agar berhati-hati terhadap potensi manipulasi dari lingkaran dalam kekuasaan. Ia menilai, fenomena cawe-cawe dari kelompok dekat kepala daerah bisa menyusupkan kepentingan sempit dalam kebijakan resmi.
“Integritas pribadi saja tidak cukup. Tanpa filter yang kuat, keputusan resmi bisa disusupi kepentingan kelompok yang berada di sekitar Gubernur,” tegasnya.
Kendati demikian, Rachmat meyakini Gubernur Iqbal akan mengambil pelajaran dari insiden ini. Ia mengingatkan bahwa mutasi pejabat sebaiknya dilaksanakan setelah dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disahkan.
“RPJMD menjadi kompas arah pembangunan. Setelah itu, barulah dilakukan restrukturisasi organisasi perangkat daerah, kemudian uji kelayakan, dan mutasi pejabat sebagai langkah akhir,” ujarnya.
Menurut Rachmat, dalam usia pemerintahan yang belum genap tiga bulan, mutasi pejabat belum menjadi prioritas utama. Fokus pemerintah daerah saat ini seharusnya pada penyusunan fondasi pembangunan dan penanganan persoalan mendesak di lapangan.
Sumber: suarantb.com