Ikuti Kami

Rahmad Apresiasi Vaksin Buatan Dalam Negeri Jadi Booster

Rahmad menyambut baik vaksin IndoVac yang diproduksi dalam negeri dan sudah digunakan sebagai vaksin booster kedua. 

Rahmad Apresiasi Vaksin Buatan Dalam Negeri Jadi Booster
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo. Foto: Gesuri.id/ Nurdin.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengapresiasi pemerintah menggunakan vaksin IndoVac buatan anak negeri sebagai vaksin booster kedua.

Keberadaan Indonesia Vaccine atau IndoVac, menjadi bukti nyata wujud apresiasi Presiden Jokowi terhadap vaksin karya anak bangsa yang memiliki kualitas yang baik, aman, dan halal.

“Kita apresiasi, support dan mendukung langkah pemerintah yang sudah menggulirkan program vaksin booster kedua. Saya kira berikutnya kepada masyarakat kita yang belum divaksin maupun yang belum di booster, ayo selamatkan diri, perkuat diri dengan menambah daya tahan tubuh kita melalui vaksin Booster,” kata Rahmad di Jakarta, Sabtu (26/11).

Baca: Ini Akar Masalah Iuran BPJS Kesehatan Tak Tepat Sasaran

Rahmad menyambut baik vaksin IndoVac yang diproduksi dalam negeri dan sudah digunakan sebagai vaksin booster kedua. 

Menariknya, kata Rahmad Handoyo, Presiden Jokowi menjadikan dirinya sebagai orang pertama yang divaksin booster kedua menggunakan vaksin hasil karya anak bangsa ini.

“Saya kira sangat positif dan sambut antusias setelah menunggu sekian lama vaksin karya anak bangsa resmi digunakan, dan itu digunakan oleh bapak presiden yang ikut menjadi yang di vaksin, sekaligus bapak presiden menggerakkan kembali masyarakat untuk vaksin booster, terutama untuk lansia atau booster yang kedua,” ujarnya.

“Nah namun demikian dengan adanya karya anak bangsa ini, saya kira sudah menambah perbendaharaan vaksin atau stok vaksin kita, sehingga masyarakat jangan khawatir stok vaksin cukup. Saat ini yang menjadi PR besar adalah antusias rakyat kita yang vaksin booster sangat rendah, ayo kita menuju fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin Booster,” sambungnya.

Menurut Rahmad Handoyo, vaksin IndoVac sudah dipastikan aman untuk digunakan oleh masyarakat, dari anak muda hingga para lanjut usia (Lansia). Pasalnya, vaksin Indovac ini sebelumnya diperuntukkan kepada para tenaga kesehatan (Nakes).

“Terlebih bapak presiden juga menghimbau agar para lansia untuk vaksin booster yang kedua yang tadinya adalah hanya diperuntukkan untuk para nakes. Nah sekarang ini diperluas untuk para lansia untuk mendapatkan vaksin booster yang kedua,” ucapnya.

Anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah V ini melanjutkan, Komisi IX DPR RI selalu mendukung Presiden Jokowi untuk mempercepat vaksin booster kedua, karena sebaran COVID-19 masih tinggi di Indonesia, khususnya di Jakarta.

“Saya memahami dan mensuport betul mendukung penuh langkah yang dianjurkan oleh bapak presiden, karena saat ini pandemi masih berbahaya, beresiko bagi saudara kita yang resiko tinggi dan belum divaksin. Lansia ini harus diperkuat lagi, daya tahan tubuh melalui vaksin booster,” jelasnya.

Buat Rahmad penggunaan vaksin Indovac yang dibuat oleh anak bangsa dijadikan sebagai momentum untuk menggerakkan kembali percepatan vaksin booster kedua. 

“Saya kira harus segera digerakkan kembali oleh seluruh eksponen-eksponen bangsa, atau pemerintah daerah khususnya,” ungkapnya.

Baca: Presiden Harap Vaksinasi Bantu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Diakui anak buah Megawati Soekarnoputri itu, vaksin booster pertama sejauh ini belum sesuai target Pemerintah, hingga hal ini perlu digaungkan kembali agar masyarakat Indonesia kembali melakukan vaksin booster pertama dan kedua.

“Vaksin banyak, jutaan vaksin sudah ada di Indonesia, stoknya sudah ada sehingga untuk melawan dan menangkal covid saat ini, dua hal utama ya protokol kesehatan tetapkita gunakan,” bebernya.

“Dalam rangka untuk menghindarkan diri kita dan melindungi diri kita dari terpaparnya Covid-19, sedangkan vaksin itu dalam rangka untuk menekan hospital rate-nya kalau toh pada akhirnya terpapar Covid-19 dan agar tidak sampai parah hingga masuk ke rumah sakit, nah itu tujuan utama kita untuk vaksin booster,” tutup Rahmad.

Quote