Ikuti Kami

Rieke Diah Pitaloka Ingatkan Akurasi Data Penduduk 

Ketika awal Tri Rismaharini menjadi Menteri Sosial (Mensos), ada hal luar biasa yang harus dikerjakan terkait data penduduk yang tak aktual.

Rieke Diah Pitaloka Ingatkan Akurasi Data Penduduk 
Anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka.

Bekasi, Gesuri..id - Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka mengatakan bahwa PDI Perjuangan meminta dukungan kepada seluruh rakyat Indonesia terhadap perbaikan akurasi data penduduk yang saat ini dikerjakan Menteri Sosial Tri Rismaharini. 

"Di balik angka data penduduk dan data negara, ada nasib nyawa jutaan rakyat dipertaruhkan. Kita tak boleh main-main perjuangkan data ini,"  Kata Rieke, Minggu (15/4). 

Rieke menuturkan, ketika awal Tri Rismaharini menjadi Menteri Sosial (Mensos), ada hal luar biasa yang harus dikerjakan terkait data penduduk yang tak aktual.

Baca: Rieke Paparkan 3 Isu Pekerja Yang Harus Diperjuangkan

"Sehingga karena data yang tidak aktual dan tidak akurat itu, program yang dialokasikan Pak Presiden Jokowi, sebelumnya tak tepat sasaran. Program untuk orang miskin dan orang tak mampu, yang dapat justru yang mampu," ujar Rieke.

Rieke menyebut saat ini seluruh kader PDI Perjuangan sedang ditugaskan memperjuangkan data dasar negara untuk menjadi kebijakan pembangunan di segala bidang kehidupan.

"Ini amanat Bung Karno. Kita bukan kader sekedar besarkan nama Bung Karno, tapi konsisten mengikuti dan jalankan ajaran Bung Karno, agar tercipta kehidupan adil dan makmur bagi rakyat. Dan ini semua tak mungkin tanpa data akurat termasuk data warga miskin," jelas Rieke.

Karena itu, Rieke mengaku sangat bangga terhadap Risma, ketika menjabat menteri sosial, langsung bekerja keras membenahi data penduduk.

"Beliau bongkar 52 juta penerima bansos fiktif. Kita butuh dukungan seluruh rakyat Indonesia. Di balik angka data negara, ada nasib nyawa jutaan rakyat dipertaruhkan. Kita tak boleh main-main memperjuangkan data ini," tegas Rieke.

Baca: Rieke Paparkan Alasan Data Desa Presisi Penting!

Ia meminta agar pendataan yang akurat terus di oleh Bu Risma. Sebab angka 52 juta data fiktik telah dihitung oleh KPK, bahwa diduga ada setidaknya Rp126 triliun kerugian negara per tahun dari sindikasi data fiktif itu. Apalagi dari basis data itulah, semua subsidi, entah listrik, BBM, dan lain-lain, dikeluarkan dari dana negara. 

"Kalau data tak benar, maka hasilnya tak jelas. PDI Perjuangan butuh dukungan rakyat demi memastikan nasib rakyat benar-benar diketahu siapa ornagnya. Kalau ada oknum mempermainkan data rakyat, 1 NIK dikloning jadi 40, kita diam atau lawan? Lawan!" tandas Rieke.

Ia pun memastikan bahwa sindikat data negara harus hilang dari bumi Indonesia. Dan jangan biarkan Mensos Risma sendiri, Ibu Megawati sendiri, ada semua kader PDI Perjuangan yang harus dan akan selalu mendukung.

"Bukan hanya didukung oleh kader PDI Perjuangan, karena tak semua rakyat memilih PDI Perjuangan. Kita tak beda-bedakan, kita perjuangkan nasib rakyat Indonesia apapun partai politiknya dengan memastikan akurasi data negata,” tegas Rieke.

Quote