Ikuti Kami

Risma Kecewa Dengan Kinerja PKH di Provinsi NTT

Musababnya, ia justru mendapatkan informasi terkait keluarga kurang mampu dari media dan bukan dari pendamping PKH.

Risma Kecewa Dengan Kinerja PKH di Provinsi NTT
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma).

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) kecewa terhadap para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). 

Musababnya, ia justru mendapatkan informasi terkait keluarga kurang mampu dari media dan bukan dari pendamping PKH.

"Jangan ketawa, saya ngomong serius ini. Saya nggak pernah dapat laporan dari kalian masalah-masalah seperti ini. Dosa kalian semua! Dosa kalian!" kata Risma kepada para PKH saat kunjungan kerja ke Desa Golo Wune, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (26/2). 

Baca: Ini 3 Organisasi Kampus Yang Pernah Digeluti Ganjar Pranowo

Risma meminta para pendamping PKH untuk bekerja ikhlas dalam mencari dan membantu warga yang membutuhkan demi mendukung peningkatan kesejahteraan warga. Awalnya, salah satu pendamping PKH mengusulkan agar Kemensos memberikan sepeda motor trail kepada para pendamping PKH demi menjangkau wilayah yang sulit.

Mendengar usulan itu, Risma pun terlihat emosi dan kecewa. Ia beralasan pendamping PKH di Papua justru bisa melaksanakan tugasnya tanpa motor trail. Risma lantas menceritakan ada pendamping PKH dari Yahukimo, Papua Pegunungan, yang rela berjalan kaki tiga hari dua malam demi mencari sinyal untuk mengomunikasikan kebutuhan warga kepada Mensos melalui video call.

"Saya harus keras soalnya. Saya di Kemensos keras saya ngomong, coba tanya, dulu di Kemensos saya datang jam 7 pagi, setengah 7, nggak ada yang datang. Sekarang saya datang setengah 7, banyak yang datang," imbuh Risma seperti yang dikutip melalui laman detik.com.

Risma mengatakan banyak orang di sekitar yang masih hidup dengan tidak layak. Ia pun mengingatkan para pendamping PKH untuk bekerja dengan hati dan membantu orang miskin.

"Saya ngomong sama staf saya, 'Bu, ke Labuan Bajo, ibu rekreasi,' gila itu saya melihat orang miskin saja nggak tega, ngapain saya rekreasi? Saya nggak mau itu gunakan itu," ungkapnya.

Mantan Wali Kota Surabaya itu lantas menyinggung kondisi kehidupan Maria Evin, warga Desa Golo Wune, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur. Mama Maria, sapaan akrab perempuan itu, tinggal bersama tiga anaknya di gubuk kayu tanpa listrik selama belasan tahun.

Menurut Risma, warga Desa Golo Wune tidak perlu keluar desa untuk mencari penghasilan karena mereka bisa usaha membuat makanan. 

"Kita bisa usaha di sini. Kita bisa makan di sini. Nggak usah jauh-jauh. Kita bisa ciptakan makanan itu," imbuh politikus PDI Perjuangan itu.

Baca: Ganjar-Mahfud Bersilaturahmi ke Kantor KWI

Risma meminta agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke tempat lain untuk mendapat pekerjaan dan nafkah. Ia menilai tanah desa itu subur, sehingga dapat memberikan penghidupan bagi warganya.

"Mungkin kita bisa tanam jagung, kita bisa tanam macam-macam di halaman sekitar kita, gitu. Bibitnya saya bantu. Peralatan pertaniannya saya bantu," kata Risma.

Selain itu, Risma berujar, Kemensos akan mengajak perguruan tinggi untuk membantu sektor pertanian demi peningkatan perekonomian desa. Ia pun terus mewanti-wanti agar laki-laki tidak meninggalkan desa tersebut. "Tapi bapak-bapak, anak-anak muda jangan tinggalkan kampung ini ya," imbuh Risma.

Quote