Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI dapil Kabupaten/Kota Cirebon, Indramayu, Prof. Rokhmin Dahuri, M.S., mendampingi kunjungan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono serta Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di Pantai Baro Desa Gebang mekar Kecamatan Grbang Kabupaten Cirebon, Jumat (26/12/25).
Program KNMP bertujuan untuk meningkatkan produktivitas nelayan sekaligus menaikkan pendapatan mereka melalui penyediaan sarana dan prasarana yang terintegrasi.
Kehadiran KNMP di lokasi ini merupakan aspirasi masyarakat Gebang Mekar yang diperjuangkan Prof. Rokhmin Dahuri sebagai Anggota DPR RI, agar kampung nelayan dapat tumbuh lebih makmur dan sejahtera, Kunjungan ini juga menjadi bagian dari agenda reses Prof. Rokhmin.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa program KNMP merupakan bagian dari program prioritas Presiden untuk mewujudkan nelayan yang lebih makmur.
Pada tahun ini ditargetkan pembangunan sekitar 100 KNMP di berbagai wilayah, dengan fasilitas seperti pabrik es, cold storage berumur teknis hingga 10 tahun, bengkel, docking kapal, cool box, toilet, akses jalan, kios, serta sarana pendukung lainnya agar biaya melaut lebih murah dan efisien.
“Pemerintah juga menargetkan swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan nelayan, serta swasembada protein pada tahun 2026.” Ungkapnya.
Sementara Prof. Rokhmin Dahuri menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Koordinator Bidang Pangan atas dukungan terhadap aspirasi masyarakat pesisir.
Ia berharap Gebang Mekar dapat menjadi role model pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih, yang ke depan ditargetkan berkembang hingga 1.000 lokasi secara nasional.
Ia juga berpesan agar nelayan dan masyarakat menjaga serta memanfaatkan fasilitas yang telah diberikan dengan baik, termasuk menjual hasil tangkapan melalui koperasi.
“Kabar baiknya, Gebang Mekar direncanakan menjadi extended model pada tahun 2026 dengan tambahan anggaran, seiring tingginya aktivitas perikanan di wilayah tersebut yang memiliki sekitar 4.500 kapal dalam dua desa," pungkasnya.

















































































