Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S., menegaskan Empat Pilar Kebangsaan merupakan fondasi utama dalam membangun Indonesia yang maju, berdaulat, dan bermartabat.
Menurutnya, kemajuan bangsa tidak hanya ditentukan oleh sumber daya alam, tetapi juga kualitas sumber daya manusia yang beretos kerja tinggi, berakhlak mulia, serta berpegang teguh pada nilai-nilai kebangsaan.
“Walau berbeda, kita tetap satu Indonesia. Pancasila menuntun kita menjaga persatuan di tengah perbedaan. UUD 1945 menjadi dasar hukum tertinggi. NKRI adalah bentuk final negara kita yang harus dipertahankan. Bhinneka Tunggal Ika mengingatkan kita untuk selalu menghargai keberagaman,” tegas Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University itu.
Pesan tersebut disampaikan Prof. Rokhmin saat menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI pada Selasa (23/12/2025) di Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Kegiatan ini diikuti sekitar 200 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak muda, kaum ibu, hingga para bapak, dan berlangsung dalam suasana hangat serta penuh semangat kebangsaan.
Dalam paparannya, Rektor Universitas Muhammadiyah Bogor (UMMI) itu menjelaskan bahwa Empat Pilar MPR RI terdiri dari Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa, Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi dan aturan hukum tertinggi, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk final negara, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan yang meneguhkan persatuan di tengah keberagaman.
Prof. Rokhmin menekankan bahwa setiap anak bangsa harus memiliki etos kerja yang tinggi, unggul, disiplin, rajin, ulet, serta berakhlak mulia. Menurutnya, kejujuran, kecerdasan, visi jauh ke depan, kesabaran, dan rasa syukur merupakan fondasi penting yang tidak boleh diabaikan dalam membangun bangsa yang maju dan bermartabat.
Ia juga menegaskan bahwa Empat Pilar Kebangsaan bukan sekadar untuk dihafalkan, melainkan harus dijadikan pedoman hidup dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, masyarakat diharapkan mampu menjaga persatuan nasional dan hidup harmonis di tengah keberagaman yang menjadi ciri khas Indonesia.
“Sejatinya kita semua adalah bersaudara. Perbedaan suku, agama, ras, dan golongan justru merupakan kekuatan yang dimiliki Indonesia. Keberagaman itu dibalut dalam persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI periode 2001–2004 itu mengingatkan pentingnya sikap saling menghormati antarumat beragama. Ia menekankan agar setiap individu bertakwa sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing tanpa perlu mempertentangkan perbedaan yang ada.
“Meski ada perbedaan, semuanya harus hidup saling menghormati dan menghargai. Jangan saling menghina. Beriman dan bertakwa menurut agamanya masing-masing, itulah indahnya hidup di Indonesia,” ungkapnya.
Di akhir kegiatan sosialisasi, Prof. Rokhmin mengajak seluruh peserta untuk menumbuhkan tekad kuat dalam membela kedaulatan bangsa serta menjaga persatuan dan kesatuan nasional.
“Mari setiap anak bangsa saling menghormati dan menghargai, hidup harmonis, tetap beriman dan bertakwa menurut agamanya masing-masing. Jangan lupa, punya tekad kuat untuk terus membela negara Indonesia,” pungkasnya.

















































































