Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS, menegaskan organisasi kepemudaan di daerah bukan sekadar pelengkap demokrasi, melainkan garda terdepan dalam menyuarakan isu kemanusiaan dan kesejahteraan.
Pernyataan ini muncul setelah Gerakan Pemuda Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dengan sigap merespons aduan keluarga pekerja migran yang diduga disekap di Abu Dhabi.
“Problem kesejahteraan tidak bisa diatasi dengan retorika. Harus ada sinergi nyata, kolaborasi lintas pihak, dan keberanian generasi muda seperti Idris dan kawan-kawan,” tegas Rektor Universitas UMMI Bogor ini saat menerima audiensi Ketua Gerakan Pemuda Ciayumajakuning, Idris Rifandi, SH, di Gedung Nusantara I, Senayan, dikutip Minggu (14/12).
Idris, yang juga kuasa hukum keluarga korban, mengungkapkan kronologi memilukan: seorang warga Cirebon berinisial I, bekerja sebagai asisten rumah tangga di Abu Dhabi, tiba-tiba hilang kontak selama berbulan-bulan.
Pesan darurat di media sosial menjadi petunjuk awal hingga akhirnya korban berhasil diselamatkan dan kini berada dalam perlindungan KBRI Abu Dhabi.
“Kami tidak datang untuk sekadar berteriak di jalan. Kami membangun kesadaran kritis agar masyarakat berdaya. Kasus ini bukti nyata bahwa akar persoalan kesejahteraan memaksa rakyat miskin mencari jalan hidup di luar negeri, meski harus menanggung risiko penyekapan,” ujar Idris lantang.
Kasus ini kembali menampar wajah negara: keselamatan pekerja migran masih rapuh, perlindungan minim, dan tragedi berulang. Pemuda Ciayumajakuning menuntut agar DPR RI tidak hanya beretorika, tetapi benar-benar hadir membangun ekosistem kemakmuran yang berkeadilan sosial.

















































































