Ikuti Kami

Rokhmin Dahuri: Perempuan Miliki Peran Strategis di Sektor UMKM Pertanian dan Perikanan

Perempuan adalah pilar penting dalam pengembangan UMKM pertanian dan perikanan.

Rokhmin Dahuri: Perempuan Miliki Peran Strategis di Sektor UMKM Pertanian dan Perikanan
Anggota Komisi VI DPR RI 2024–2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI 2024–2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS, menegaskan perempuan memiliki peran strategis dalam sektor UMKM pertanian dan perikanan, khususnya dalam menopang ekonomi keluarga serta mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

“Perempuan adalah pilar penting dalam pengembangan UMKM pertanian dan perikanan. Mereka harus diberdayakan untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan nasional melalui pengelolaan sumber daya alam yang bijak,” kata Rektor Universitas UMMI Bogor itu dalam Dialog Publik bertajuk “Pengarusutamaan Gender dalam Pengembangan UMKM Pertanian dan Perikanan sebagai Pilar Pembangunan Ekonomi Kerakyatan”, Minggu (14/9/2025).

Dalam paparannya, Prof. Rokhmin mengungkap data global yang menunjukkan sektor agrifood menjadi pemberi kerja utama bagi perempuan—36% perempuan dan 38% laki-laki bekerja di sektor ini. 

Di bidang perikanan, 21% pekerja tangkap dan budidaya adalah perempuan, namun mereka mendominasi hampir 50% rantai nilai akuakultur dan pascapanen.

Meski kontribusinya besar, ia menyoroti kesenjangan produktivitas dan upah: lahan yang dikelola perempuan memiliki produktivitas 24% lebih rendah dibanding laki-laki, dan upah mereka hanya 82 sen per dolar yang diterima laki-laki.

Prof. Rokhmin menyerukan penguatan kapasitas perempuan dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan sebagai jalan menuju ketahanan pangan dan kedaulatan ekonomi.

“Produktivitas bisa naik 20–30% bila perempuan mendapat akses yang setara. Bahkan, kesetaraan gender diperkirakan dapat menambah \$12 triliun terhadap GDP global,” tegas Guru Besar Fakultas Kelautan dan Perikanan IPB University itu.

Ia menambahkan, Indonesia memiliki 65 juta UMKM yang menyumbang 60% PDB nasional dan menciptakan 97% lapangan kerja. Dari jumlah itu, 64,5% dimiliki perempuan—jauh di atas rata-rata global 33%.

“Jika separuh petani kecil perempuan diberdayakan secara berbasis gender, pendapatan 58 juta orang dapat meningkat, dan ketahanan pangan 235 juta orang ikut menguat. UMKM perempuan terbukti tangguh menghadapi krisis 1998, 2008, hingga Covid-19,” ujarnya.

Sebagai anak nelayan, Prof. Rokhmin turut menekankan pentingnya ekonomi biru dan wirausaha bahari sebagai masa depan Indonesia. Ia mendorong sinergi lintas sektor untuk mengakselerasi penguatan UMKM perempuan sebagai fondasi ekonomi nasional yang mandiri, adil, dan berkelanjutan.

“Jika kita ingin Indonesia Emas 2045 menjadi kenyataan, maka kita harus mulai dari akar: memberdayakan perempuan, petani, nelayan, dan pelaku UMKM lokal,” pungkasnya.

Quote