Jakarta, Gesuri.id - Pedagang asal Kota Cirebon mengeluh. Omzet mereka turun imbas siklus ekonomi yang makin kacau. Pesan itu tertangkap pada pertemuan mereka dengan Anggota Komisi IV DPR RI, Rokhmin Dahuri, Kamis (18/9) malam di Himas Coffee & Eatery, Jalan Sisingamangaraja.
Pertemuan yang dibalut suasana keakraban itu diinisiasi Pegiat Budaya Tionghoa asal Cirebon, Jeremy Huang. Puluhan pedagang yang mayoritas etnis Tionghoa datang, santap makan malam bersama sembari menyampaikan unek-unek mereka kepada Rokhmin.
Salah satunya Sucipto Chandra. Pemilik Toko Besi Sahabat ini mengatakan, penurunan omzet usaha dirasakan begitu besar selepas pandemi Covid-19. Meski wabahnya hilang, dampak ekonominya masih terasa.
Terlebih kata Chandra, situasi itu dibarengi dengan turunnya daya beli masyarakat dan kemajuan teknologi yang memudahkan masyarakat membeli produk tanpa datang ke toko.
Chandra berujar, perdagangan di sektor konstruksi dalam hal ini, juga menghadapi tantangan yang lebih berat. Yakni banyaknya pabrik-pabrik yang memasarkan langsung ke masyarakat tanpa melakui distributor. Hal itu membuat pedagang seperti dirinya sulit menyaingi harga pabrik.
"Bagaimana bisa distributor bersaing dengan pabrik. Dari harga juga sudah beda. Dan sekarang pabrik-pabrik itu masuk ke tingkat kecamatan untuk menjangkau masyarakat," jelas Chandra.
Tak hanya Chandra, Witono, pedagang produk elektronik dan grosir ini juga mengeluh hal serupa. Menurut Witono, perdagangan berbasis e-commerce ditengarai turut andil ambruknya perdagangan konvensional.
E-commerce menawarkan kemudahan berbelanja, bahkan harganya kerap lebih murah. "Harga online karena lebih murah. Bahkan pedagang juga sebagian membeli dari online. Omzet bisa turun lebih dari 50 persen untuk perdagangan konvensional," tambahnya.
Keluhan senada juga disampaikan pedagang-pedagang lainnya. Mereka meminta agar pemerintah betul-betul menerapkan kebijakan yang tepat agar sektor usaha UMKM tidak mati.
Menanggapi keluhan para pedagang, Anggota Komisi IV DPR RI, Rokhmin Dahuri, berjanji memperjuangkan aspirasi para pedagang Kota Cirebon. Terutama meningkatkan daya beli masyarakat.
"Pemerintah harus ciptakan industri. Jangan sampai pada gulung tikar. Karena kita tahun Gudang Garam, Sritex itu melakukan PHK. Dampaknya sangat serius," jelas Rokhmin.
Rokhmin mendorong pemerintah membuka ceruk-ceruk investasi baru. Seperti pertambangan, maritim dan lainnya. Dengan begitu bakal terbuka lapangan kerja baru. "Ini akan menciptakan soal job," kata dia.
Sementara itu, Jeremy Huang berharap pertemuan tersebut dapat menjadi jembatan bagi para pedagang untuk menyalurkan aspirasinya. Di sisi lain, Rokhmin selaku wakil rakyat diharapkan mampu mendorong pemerintah menelurkan kebijakan yang tepat.