Ikuti Kami

RPG: Literasi Digital di Indonesia Kalah Dibandingkan ASEAN

Pada kegiatan itu, juga dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Sulsel dan Andi Parenrengi.

RPG: Literasi Digital di Indonesia Kalah Dibandingkan ASEAN
Anggota DPRD Sulsel Rudy Pieter Goni (RPG) menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Perpustakaan, di Mbuuk Coffeshop, Jalan Andi Djemma Makassar, Selasa (23/5), yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Makassar, Gesuri.id - Anggota DPRD Sulsel Rudy Pieter Goni (RPG) menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Perpustakaan, di Mbuuk Coffeshop, Jalan Andi Djemma Makassar, Selasa (23/5), yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Baca: Vita Ervina: Regenerasi Petani di Temanggung Mendesak

Pada kegiatan itu, juga dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Sulsel dan Andi Parenrengi.

Pada kesempatan itu, RPG yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulsel mengatakan, di era saat ini, literasi dasar sangat kurang di tengah literasi digital yang berkembang saat ini.

“Literasi dasar itu kan membaca dan menulis. Literasi digital menjadi tantangan. Skil, etika, kultur, dan safety menjadi 4 pilar. Indonesia kalah dibandingkan Asean. Kita baru 20 indeks literasi. Ini bukan hanya tugas dinas, tetapi juga DPRD bagaimana literasi bisa lebih menggema,” ungkap RPG.

Dia memaparkan, ketika Covid-19 melanda Indonesia, RPG sempat mengusulkan perpustakaan lorong. Hal itu bertujuan agar lebih mendekatkan perpustakaan kepada warga yang berada di lorong-lorong.

Hanya saja, saat ini perpustakaan lorong sudah tidak ada lagi.

“Banyak pihak yang berharap perpustakaan lorong kembali ada. Perlu juga ditingkatkan membuat perpustakaan ke daerah-daerah dan menjadi jembatan kita untuk meningkatkan literasi di Sulsel,” paparnya.

Baca: Lagi, Harumkan Nama Bangsa Meryl Saragih Jadi Delegasi di The 6th China-ASEAN Youth Symposium

Sementara itu, Andi Parenrengi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel membeberkan, indeks literasi di Sulsel mengalami peningkatan, bahkan Sulsel saat ini berada di urutan ketiga di Indonesia. Sehingga Gubernur Sulsel mendapatkan penghargaan.

“Poinnya dari 59 menjadi 78. Ini kontribusi semua kabupaten menyokong meningkatkan minat baca,” ungkapnya.

Olehnya itu, Dinas perpustakaan dan Kearsipan Sulsel berharap, seluruh pihak dapat berjalan bersama untuk meningkatkan literasi di Sulsel.

 

Kurator: Fransiska Silolongan

Quote