Ikuti Kami

Sebutan Manipulator Agama Bisa Gantikan Istilah Radikalisme

Guna mencegah penyebaran radikalisme dengan menerapkan label 'manipulator agama'.

Sebutan Manipulator Agama Bisa Gantikan Istilah Radikalisme
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan istilah radikalisme dapat diganti menjadi manipulator agama. 

Istilah baru tersebut, lanjutnya, guna mencegah penyebaran radikalisme dengan menerapkan label 'manipulator agama'.

Baca: Tunduk Pada Fatwa MUI, Bukan Cara Melawan Radikalisme!

"Harus ada upaya yang serius untuk mencegah meluasnya, dengan apa yang sekarang ini banyak disebut yaitu mengenai radikalisme," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas dengan topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, di Kantor Presiden, Kamis (31/10).

Jokowi melempar wacana untuk merubah istilah gerakan radikalisme. Dia menyebut frasa 'manipulator agama' mungkin bisa menjadi pengganti dari 'gerakan radikalisme'.

"Atau mungkin enggak tahu, apakah ada istilah lain yang bisa kita gunakan, misalnya manipulator agama," ujarnya.

Jokowi menyerahkan usulan itu kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD. Dia ingin Mahfud mengkoordinasikan masalah tersebut.

Baca: Tokoh Sunda Ini Serukan Perang Terhadap Radikalisme

Hadir dalam rapat sore hari ini antara lain, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo.

Kemudian Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Wakil Menteri Pertahanan Trenggono, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Quote