Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus, menggelar kegiatan sosialisasi gizi nasional di Joglo Jogja, Desa Parsorminan, Kecamatan Sipirok, Sabtu, (14/6).
Acara ini turut didampingi oleh Bupati Tapanuli Selatan, H. Gus Irawan Pasaribu serta Ade Tias Maulana, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Deputi Promosi dan Kerjasama di Badan Gizi Nasional (BGN).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya serius negara dalam menangani persoalan stunting—isu krusial yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak, khususnya pada fase 1.000 hari pertama kehidupan.
"Secara nasional kita menghadapi masalah stunting. Dalam 1.000 hari usia anak, asupan gizi harus benar-benar diperhatikan. Ini penting karena berkaitan langsung dengan masa depan bangsa," tegas Sihar Sitorus dalam sambutannya.
Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar
Sihar juga menekankan bahwa target besar Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 hanya bisa terwujud jika generasi mudanya tumbuh sehat, cerdas, dan bebas dari ancaman kekurangan gizi.
Program ini menyasar beberapa kelompok rentan yang dinilai strategis dalam perbaikan kualitas SDM nasional, di antaranya:
1. Anak-anak di jalur pendidikan seperti PAUD, pendidikan dasar dan menengah, kejuruan, keagamaan, layanan khusus, hingga pesantren.
2. Anak usia di bawah lima tahun (balita).
3. Ibu hamil.
4. Ibu menyusui.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Tapanuli Selatan, H. Gus Irawan Pasaribu, menyampaikan dukungannya terhadap gerakan nasional ini. Ia menyebut program ini sebagai bentuk investasi jangka panjang dalam membangun generasi unggul.
"Semoga program ini terus bergulir agar kita bisa menyiapkan generasi muda yang siap bersaing secara global menuju Indonesia Emas 2045," ujar Gus Irawan dengan penuh semangat.
Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ambil bagian aktif:
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Tapsel untuk mendukung penuh program ini. Mari kita berkontribusi menghapus stunting dan mencetak generasi unggul yang siap memimpin masa depan," tambahnya.
Tak lupa, Gus Irawan turut memberi apresiasi kepada Sihar Sitorus:
"Saya yakin betul Pak Sihar ini adalah sosok yang berintegritas, beliau akan memberi warna di Komisi IX. Semoga karier beliau terus sukses ke depannya."
Perwakilan dari Badan Gizi Nasional (BGN), Ade Tias Maulana, menjelaskan bahwa keberadaan lembaga ini sudah diatur secara resmi dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2024.
Lembaga ini bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan berfokus pada tata kelola gizi nasional.
"BGN hadir sebagai motor penggerak untuk menyusun strategi gizi secara nasional, mulai dari edukasi hingga kolaborasi lintas sektor," jelas Ade.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!
Adapun Tiga Misi Utama Badan Gizi Nasional:
1. Meningkatkan Kesadaran Gizi
Melalui edukasi dan pemberdayaan masyarakat, BGN ingin membentuk budaya hidup sehat sejak dini.
2. Ketahanan Gizi Nasional
Membangun sistem yang adaptif terhadap dinamika sosial, ekonomi, dan lingkungan.
3. Tata Kelola Gizi yang Transparan dan Inklusif
Mengajak partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan—masyarakat, pemerintah, akademisi, hingga sektor swasta.