Ikuti Kami

Soal Banjir di NTT, Megawati Pernah Panggil Risma

Megawati memanggil Risma untuk mendengarkan penjelasan.

Soal Banjir di NTT, Megawati Pernah Panggil Risma
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

Jakarta, Gesuri.id - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri sempat memanggil Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) karena marah-marah mengenai penanganan banjir di Nusa Tenggara Timur. 

Megawati memanggil Risma untuk mendengarkan penjelasan.

Megawati awalnya menanyakan apa yang dilakukan kepala daerah untuk melakukan pencegahan dini bencana.

Baca: PDI Perjuangan Usulkan 3 Nama Pergeseran AKD DPRD Manokwari

"Saya ingin deh sharing apa yang akan kalian lakukan kepala daerah, kepala daerah, coba. Ketika di NTT terjadi, sampai yang saya panggil yang namanya Mbak Risma, kamu kok ngamuk-ngamuk?" kata Megawati saat memberikan sambutan pada acara peringatan Hari Meteorologi Dunia ke-72 yang disiarkan di channel YouTube BMKG Rabu (30/3).

Megawati pun memaparkan penjelasan Risma. Dia menyebut Risma marah hingga membawa bantuan langsung ke warga.

"'Gimana saya nggak ngamuk-ngamuk, Bu. Saya memang orang tukang ngamuk, coba Ibu dengarkan dari sisi saya'. Ya oke saya dengarkanlah. 'Saya coba telepon namanya bupatinya nggak ada melulu, ke mana dia, sampai siapa saja yang bisa sebagai akses ke bupati. Setelah saya jengkel, saya bawa sendiri bantuan sekalian saya ngamuk-ngamuk'. 'Oh itu toh kamu ngamuk-ngamuk, nggak apa-apa'," kata Megawati menirukan percakapannya dengan Risma.

Baca: Banteng Kota Palembang Solidkan Mesin Partai di 18 Kecamatan

Megawati lalu mengingatkan soal bantuan bencana alam harus segera diberikan kepada warga yang membutuhkan. Dia menekankan bahwa bencana alam sebuah kejadian yang luar biasa sehingga perlu ditangani secara cepat.

"Sori ya, sori banget, kalau saya disuruh ngomong ini dengan hati loh, kamu apa nggak punya hati ya? Nah gitu aja, maaf saya mungkin karena lebih tua. Ngomong, ngomong terus saja terus piye, urusan bantuan saja nggak disegerakan. Ini tadi saya bilang, ini sebuah peristiwa force majeure, dipaksakan terjadi, jadi nggak ada, oh harus...," katanya.

sumber: detik.com.

Quote