Ikuti Kami

Sofyan Tan Tegaskan Bung Karno Wariskan Nilai untuk Bangsa, Bukan Tambang Buat Keluarga  

Pancasila sebagai peta jalan kehidupan bagi bangsa, digali oleh Bung Karno dari perut bumi setelah lama terkubur selama 350 tahun.

Sofyan Tan Tegaskan Bung Karno Wariskan Nilai untuk Bangsa, Bukan Tambang Buat Keluarga  
Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan, menekankan pentingnya menggali kembali nilai-nilai kebangsaan yang diwariskan oleh Bung Karno, khususnya di tengah tantangan disintegrasi bangsa.

Hal itu disampaikan  dalam Sarasehan Peringatan Bulan Bung Karno bertema Merajut Kebhinnekaan dengan Nilai-Nilai Bung Karno yang digelar di Kampus STOK Bina Guna, Jalan Aluminium Raya, Medan, Jumat, 13 Juni 2025.

Baca: Ganjar Tekankan Pentingnya Loyalitas Kepala Daerah

Sofyan Tan mengatakan Pancasila sebagai peta jalan kehidupan bagi bangsa, digali oleh Bung Karno dari perut bumi setelah lama terkubur selama 350 tahun penjajahan Belanda. Lalu dijadikan sebagai dasar negara yang kuat dalam menjaga keutuhan bangsa, mencegah disintegrasi.

Nilai-nilai Pancasila itulah yang telah diwariskan Presiden Soekarno bagi bumi persada untuk rakyat Indonesia yang masih dipegang teguh oleh negara. Bung Karno tidak pernah mewariskan harta dan kekayaan bagi keluarganya. Bahkan hingga akhir hayatnya justru hidup di pengasingan tanpa boleh ada yang menjenguk.

“Bung Karno tidak meninggalkan harta, dia hanya mewariskan nilai-nilai untuk bangsa. Bukan meninggalkan tambang buat keluarga seperti di negara konoha,” kata Anggota DPR RI dari Dapil Sumut I itu.

Sofyan Tan mengingatkan bahwa bangsa Indonesia patut bersyukur karena tetap utuh meski terdiri dari ribuan pulau, suku, dan beragam agama. Tanpa Pancasila, Indonesia akan seperti Rusia dan Ukraina, yang dulu satu di bawah Uni Soviet, kini hancur karena perang saudara hingga saat ini.

Sarasehan turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Dr. Soetarto, yang juga tampil sebagai narasumber. Dalam paparannya, Soetarto menyebut bahwa secara historis, Indonesia seharusnya yang paling rentan pecah, bukan Yugoslavia atau Uni Soviet.

Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029 

“Tapi kita tetap kokoh karena punya dasar negara yang kuat yakni Pancasila dan NKRI,” ujar Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumut itu.

Sementara itu, Ketua STOK Bina Guna, Dr. dr. Liliana Puspa Sari mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dr. Sofyan Tan kepada kampusnya untuk menjadi tuan rumah sarasehan. “Semoga nilai-nilai Bung Karno bisa menjadi pemicu semangat mahasiswa untuk terus berbuat yang terbaik bagi bangsa,” ujarnya.

Quote