Jakarta, Gesuri.id - Bupati Kubu Raya, Sujiwo menegaskan tenaga kesehatan memiliki tanggung jawab yang berbeda dibandingkan dengan pegawai di instansi lain.
Menurutnya, rumah sakit dan puskesmas merupakan garda terdepan yang berhadapan langsung dengan masyarakat dalam kondisi teruji, yakni saat mereka atau keluarganya sedang sakit.
BaCa: Ganjar Miliki Kenangan Tersendiri Akan Sosok Kwik Kian Gie
“Dua hal wajib bagi tenaga kesehatan, layani rakyat dengan hati dan dengan rasa empati. Bayangkan jika pasien yang dirawat itu orang tua, anak, atau keluarga kita sendiri, apalagi mereka yang miskin. Dari empati itulah akan lahir pelayanan terbaik,” kata Sujiwo saat memberikan motivasi dan arahan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga non-ASN dalam apel bersama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tuan Besar Syarif Idrus (TBSI) Kubu Raya di Rasau Jaya, Jumat (15/8).
Lebih lanjut, Bupati menekankan pentingnya empati dalam setiap tindakan tenaga medis. Ia menilai pelayanan kesehatan yang baik bukan hanya soal keterampilan medis, tetapi juga bagaimana tenaga kesehatan mampu memberikan rasa tenang, kepedulian, dan perhatian kepada pasien.
Dalam kesempatan tersebut, Sujiwo juga menyinggung soal jaminan kesehatan masyarakat miskin. Ia menegaskan tidak boleh ada warga yang terlantar atau bahkan meninggal dunia hanya karena tidak mampu membayar iuran BPJS Kesehatan.
BaCa: Ganjar Tegaskan Negara Tak Boleh Kalah
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp35 miliar guna menanggung tunggakan iuran BPJS bagi masyarakat miskin.
Apel bersama ini menjadi momentum untuk memperkuat motivasi para tenaga kesehatan di RSUD TBSI Rasau Jaya agar terus meningkatkan kualitas pelayanan. Dengan dukungan kebijakan pemerintah daerah, diharapkan tidak ada masyarakat yang terabaikan dan seluruh lapisan warga dapat memperoleh layanan kesehatan yang layak.
