Ikuti Kami

Terobosan Juliari, Pelaku Usaha Lokal Jadi Pemasok Bansos

Terobosan itu untuk memastikan bansos dari pemerintah juga ikut menggerakkan perekonomian di daerah.

Terobosan Juliari, Pelaku Usaha Lokal Jadi Pemasok Bansos
Menteri Sosial Juliari P Batubara membuat terobosan dengan memberikan ruang kepada pelaku usaha lokal menjadi pemasok bahan sembako untuk bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah.

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Sosial Juliari P Batubara membuat terobosan dengan memberikan ruang kepada pelaku usaha lokal menjadi pemasok bahan sembako untuk bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah.

Menteri Juliari melakukan terobosan itu untuk memastikan bansos dari pemerintah tidak hanya untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-10, tetapi juga ikut menggerakkan perekonomian di daerah.

Baca: Mantap! AlJohn Siapkan Solusi Antisipasi Resesi Ekonomi

Karena itu, Kementerian Sosial (Kemensos) tidak pernah menerbitkan aturan yang memberikan keistimewaan kepada pemasok tertentu. Dengan begitu anggaran puluhan triliun untuk bansos pemerintah diharapkan juga menggerakkan pelaku ekonomi lokal.

“Nilai bantuan dari Kemensos itu kan puluhan triliun ya. Seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako ini kan berbasis bantuan pangan seperti beras, telur, ikan, dan sebagainya. Harapan saya anggaran sebesar itu bisa digunakan untuk membeli berbagai bahan kebutuhan pokok di daerah setempat,” katanya baru-baru ini.

Bila hal ini bisa dilakukan, maka bansos dari pemerintah diharapkan akan menggerakkan perekonomi di daerah. Sebab, barang kebutuhan pokok yang akan disalurkan sebagai bansos juga dibeli dari pelaku usaha setempat.

“Jadi dari bantuan yang diterima, saya harapkan KPM bisa membelanjakannya di daerah itu juga. Pemasok lokal saya harapkan juga bisa menyediakan berbagai bahan pokok yang dibutuhkan dengan kualitas yang baik,” ucap Juliari.

Selain itu, pihaknya juga mengatakan efektif tidaknya program bansos menggerakkan perekonomian satu daerah juga ditentukan peran pemerintah daerahnya.

“Di sini peran pemimpin daerah tentu saja sangat besar. Langkah terencana dan inovatif dari pemimpin daerah bisa menciptakan iklim usaha yang memungkinkan penyediaan bahan pangan dengan kualitas baik namun dengan harga uang terjangkau," kata Juliari.

Peran bansos dan mendorong perputaran ekonomi lokal menjadi pesan Mensos Juliari dalam kunjungannya di berbagai daerah untuk menyaksikan langsung penyalurannya. Seperti yang dilakukannya di Kota Ranai, Kabupaten Natuna, dan menyaksikan penyaluran bansos di kawasan perbatasan ini pada Selasa (22/9).

Ada dua jenis bantuan sosial yang disaksikan Mensos di Natuna, yakni Bansos Sembako #KemensosHadir dan Bantuan Sosial Tunai (BST). Untuk bansos sembako, disalurkan sebanyak 985 paket melalui Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI.

Baca: Galmerrya Nilai DILAN Mengayomi Seluruh Elemen Masyarakat

Bansos sebako selanjutnya disalurkan kepada 2.552 masyarakat di perbatasan. Kemudian juga, Kemensos menetapkan sebanyak 5.784 keluarga penerima manfaat (KPM) BST di Kabupaten Natuna dengan nilai total sebesar Rp 1.735.200.000.

Selain itu, sebanyak 3.175 KPM di Kabupaten Natuna juga tercatat masuk dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako, dengan nilai total sebanyak Rp 7.302.500.000.

Dengan demikian, dari kedua jenis bansos, masyarakat Kabupaten Natuna menerima total sekitar Rp9 miliar.

Mensos menyatakan, berbagai bantuan ini diharapkan membantu meringankan beban masyarakat akibat pandemi.

Quote