Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Bali, Wayan Koster mengaku geram atas ulah wisatawan asing yang melanggar aturan hingga berani melawan petugas.
Hal itu disampaikan Koster saat memberikan pengarahan khusus dalam kegiatan Pengarahan Gubernur Bali tentang Percepatan Pelaksanaan Program 2025–2030 yang digelar di Wantilan Pura Samuan Tiga, Gianyar, Kamis (10/7).
Ia menyebut, tindakan tak tertib seperti melanggar lalu lintas dan menantang aparat menjadi masalah serius yang mencoreng citra Bali sebagai destinasi wisata dunia.
“Penertiban wisatawan yang nakal, ditilang malah melawan polisi, ini sudah kebangetan. Sampai saya ditegur langsung oleh Ibu Megawati. Beliau bilang, ‘Koster, kamu bereskan itu. Tertibkan dan tindak tegas.’ Saya jawab, siap Bu,” tuturnya.
Koster mengaku belum bisa bertindak terlalu keras selama masa pemulihan pascapandemi Covid-19. Ia menyebut Bali harus ‘mengemis’ dulu agar wisatawan kembali datang dengan memberi berbagai kemudahan, termasuk bebas visa.
Namun, situasi tersebut kini mulai dimanfaatkan secara negatif oleh sejumlah wisatawan asing. “Kami memang sempat longgar, agar pemulihan berjalan. Tapi sekarang mereka justru terlalu nyaman, tinggal lama, tapi tak bayar pajak,” tegasnya.
Lebih lanjut menyampaikan, Pemprov Bali telah mendeportasi ratusan wisatawan asing yang melanggar aturan, dan mayoritas berasal dari Rusia.
Ia juga mengungkapkan, bersama kementerian terkait, tengah mengevaluasi kembali kebijakan bebas visa kunjungan.
“Dengan bebas visa justru muncul wisatawan nakal. Maka itu, saya minta Satpol PP, aparat penegak hukum, dan perangkat daerah terkait bertindak tegas. Saya apresiasi langkah Pak Bupati Badung yang mulai bersih bersih,” pungkas Koster.