Ikuti Kami

WNI Ditembak di Texas, Masinton Minta Pemerintah Fasilitasi

Pemerintah RI melalui Kemenlu, Kedubes RI di USA serta KJRI Houston membantu proses administrasi dan biaya pemulangan jenazah.

WNI Ditembak di Texas, Masinton Minta Pemerintah Fasilitasi
Novita Kurnia Putri (WNI) korban penembakan di Texas, USA.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI komisi III fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Novita Kurnia Putri (WNI) korban penembakan di Texas, USA, melalui rilis yang diterima, Selasa (11/10).

Baca: Sekjen Hasto: Capres PDI Perjuangan Diumumkan Juni 2023

Politisi PDI Perjuangan itu juga berharap agar Pemerintah Indonesia melalui Kemenlu, Kedubes Indonesia di USA serta KJRI Houston, USA membantu memfasilitasi proses administrasi dan biaya pemulangan jenazah dari Texas, USA kepada Keluarga Almarhumah Novita Kurnia Putri di Indonesia.

“Selain proses administrasi pemulangan jenazah ke Indonesia seperti harapan keluarganya, perwakilan negara Indonesia di USA (Kedubes dan KJRI Houston) dapat mengawal proses hukumnya di Texas serta menginformasikan perkembangannya selain kepada Kementerian Luar Negeri RI juga disampaikan kepada keluarga korban di Indonesia,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS), bernama Novita Kurnia Putri (25) atau Novita Brazil, tewas karena menjadi korban salah tembak.

Insiden berdarah ini terjadi pada Selasa pekan lalu sekitar pukul 01.30 waktu setempat, saat Novita Kurnia Putri berada di kamar tidurnya untuk melakukan beberapa pekerjaan.

Dikutip dari NBC News, pelaku yang masih di bawah umur menembakkan lebih dari 100 peluru berbagai kaliber ke arah rumah Novita.

Selain Novita yang tewas, seorang tamu Airbnb yang menginap di kamar tidur milik Novita, juga terluka karena tembakan.

Baca: Meryl: Media Digital Penting bagi Transparansi Kerja-Kinerja

Deputi yang berpatroli di lingkungan itu mendengar suara tembakan dan melihat sebuah kendaraan "melarikan diri dari daerah itu dengan kecepatan tinggi."

Setelah pengejaran singkat, dua remaja berusia 14 dan 15 tahun, ditangkap atas tuduhan pembunuhan dan penyerangan dengan senjata mematikan.

Quote