Ikuti Kami

Wujudkan Permintaan Sri Mulyani, Ini Langkah Ganjar

Ganjar menyatakan akan mengajak seluruh pihak untuk ambil peran memberikan kontribusinya.

Wujudkan Permintaan Sri Mulyani, Ini Langkah Ganjar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Semarang, Gesuri.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menaikkan pertumbuhan ekonominya di angka 7 persen dari angka pada triwulan I-2019 yang sebesar 5,14 persen.

Menanggapi permintaan tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan akan mengajak seluruh pihak untuk ambil peran memberikan kontribusinya.

Baca: Open House Ganjar Diapresiasi Warga Turki

"Saat Jateng mendapat penghargaan juara satu perencanaan pembangunan, Bu Sri Mulyani colek saya, beliau sampaikan bahwa 'Pak Gub ndak cukup dong pertumbuhannya cuma sekian (5,14 persen) janganlah, 7 persen bisa tidak," cerita Ganjar di sela acara halalbihalal di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jateng di Semarang, Selasa (11/5).

Ganjar akan segera melakukan komunikasi terkait target pertumbuhan ekonomi tersebut dengan seluruh pihak termasuk di antaranya upaya yang perlu dilakukan seperti perlu tidaknya regulasi khusus yang berpihak untuk Jateng.

"Nanti akan dihitung, dianalisis investasi apa saja yang bisa masuk, tempatnya di mana, insentif apa yang bisa diberikan, regulasi apa yang bisa mengcover, kemudahan perizinan, atau tata ruang yang bisa diberikan teman-teman di kabupaten/kota," katanya.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Jateng, Ganjar menilai sektor terbesar yang paling memungkinkan adalah investasi dengan menggandeng pihak swasta, karena sangat sulit jika hanya mengandalkan dari APBD dan APBN.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jateng & DIY Aman Santosa menilai target pertumbuhan 7 persen tersebut bisa diraih dari investasi yang bersumber di antaranya dari kredit perbankan, APBD, obligasi daerah, dan masyarakat langsung.

Baca: Halalbihalal, Ganjar-Yasin Dihibur Nyanyian Sahabat Difabel

"OJK bagian dari institusi yang mengawasi jasa keuangan harus memastikan bank sehat. Bank harus sehat dulu, sehingga bisa digenjot untuk terus tumbuh. Selain itu, juga harus dihitung terlebih dahulu diperlukan dukungan kredit perbankan seberapa besar tiap tahunnya," katanya.

Apalagi, lanjut Aman, saat ini kredit perbankan di Jateng tertinggal dari nasional dengan angka 8,56 persen, sedangkan nasional berada di angka 11 persen.

Quote