Ikuti Kami

Yordan Batara Goa Dorong Pemuda Surabaya Tingkatkan Kompetensi dan Mental Bersaing di Dunia Kerja

Yordan menerima sejumlah aspirasi dari generasi muda terkait sulitnya mencari pekerjaan.

Yordan Batara Goa Dorong Pemuda Surabaya Tingkatkan Kompetensi dan Mental Bersaing di Dunia Kerja
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur Dapil I Kota Surabaya, Yordan M Batara Goa - Foto; Web DPD PDI Perjuangan Jatim

Surabaya, Gesuri.id - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur Dapil I Kota Surabaya, Yordan M Batara Goa, menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi bagi generasi muda untuk bersaing di dunia kerja.

Hal tersebut disampaikan Yordan usai acara reses yang diselenggarakan di Setro Baru Utara, Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Kamis (20/11/2025) malam.

Pada kesempatan reses tersebut, Yordan menerima sejumlah aspirasi dari generasi muda terkait sulitnya mencari pekerjaan.

“Kalau kita mau mencari tempat-tempat pelatihan, ya itu bisa di Balai Latihan Kerja (BLK) Surabaya di Dukuh Menanggal. Itu menyediakan paket-paket pelatihan yang gratis, ada uang sakunya, ada sertifikatnya. Tapi memang jika ingin mendaftar banyak harus ada seleksi,” kata Yordan, Jumat (21/11/2025).

Dia menekankan pentingnya memanfaatkan fasilitas pelatihan gratis yang disediakan pemerintah.

Namun, Yordan menegaskan bahwa generasi muda harus memiliki mental kuat dalam menghadapi kompetisi dunia kerja yang semakin ketat. Sebab saat ini persaingan tidak hanya muncul dari sesama warga Surabaya, namun juga dari pencari kerja yang berasal luar daerah.

“Apalagi yang menjadi saingan nanti tidak cuma anak-anak di Surabaya. Karena Surabaya ini kota besar, orang-orang di luar Surabaya pun juga akan berbondong-bondong ke Surabaya untuk mencari pekerjaan,” ujarnya.

Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya tersebut mengingatkan para pemuda Surabaya untuk tidak terlena karena masih tinggal bersama orang tua. Menurutnya, kerap kali anak muda terjerumus rasa nyaman dan kurangnya motivasi.

“Karena biasanya masih ikut orang tuanya, seringkali terlena dan kalah bersaing dengan anak-anak dari daerah,” ungkap dia.

Sedangkan bagi siswa SMK, Yordan menekankan pentingnya menumbuhkan semangat kewirausahaan sejak masih di bangku sekolah.

“Bagi yang punya keinginan untuk berwirausaha supaya mereka sudah mulai berlatih sejak mereka ada di SMK. Jadi jangan tunggu lulus baru kemudian belajar wirausaha karena sebetulnya di SMK juga ada pelajaran tentang wirausaha,” jelasnya.

“Itu harus dimanfaatkan maksimal supaya mereka siap berwirausaha ketika mereka lulus dari SMK,” imbuh Yordan.

Dia juga menyoroti teaching factory (Tefa) yang mampu menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan industri. Program tersebut berperan sangat penting dalam meningkatkan kualitas skill para siswa.

“Kalau di SMK itu ada teaching factory yang membawa dunia kerja masuk ke dalam lingkungan SMK. Jadi kalau magang berarti anak-anak SMK yang keluar dan bekerja di dunia industri. Tapi kalau teaching factory, dunia industri yang dibawa masuk SMK, anak-anak untuk berlatih di situ,” bebernya.

Pengoptimalan Tefa diharapkan mampu mempersiapkan siswa memiliki jiwa ‘entrepreneur’ maupun mental siap bekerja. Bahkan Yordan menekankan perlu ada evaluasi apabila lulusan SMK mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan maupun membuka usaha.

“Kalau sekian bulan setelah selesai SMK itu belum bisa wirausaha atau bisa bekerja, maka mestinya itu harus melakukan intropeksi. Apa yang salah di kurikulum, apa yang kurang, apa yang harus diperbaiki, sehingga jangan sampai ada anak lulusan SMK yang nganggur,” pungkas Yordan.

Quote