Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, menyoroti sejumlah persoalan pembangunan di wilayah Kepulauan Seribu.
Menurut Politikus PDI Perjuangan itu, lonjakan jumlah penduduk di kepulauan itu sudah mulai padat sehingga penataan permukiman perlu segera dipikirkan.
Baca: Ganjar Miliki Kenangan Tersendiri Akan Sosok Kwik Kian Gie
“Kalau di daratan bisa berkembang ke berbagai arah, tapi di Kepulauan Seribu kan terbatas. Jadi mungkin perlu dipertimbangkan adanya rumah susun atau hunian vertikal,” kata Yuke, Jumat (22/8).
Selain persoalan permukiman, Yuke juga menyoroti rencana pembangunan pemecah ombak (breakwater) di sejumlah pulau.
Ia menilai metode betonisasi yang kerap digunakan justru dapat merusak ekosistem laut.
“Masukan dari kami sebaiknya dicari cara lain yang lebih alami dan ramah lingkungan, seperti menanam mangrove. Kalau hanya tambal sulam untuk breakwater oke, tapi kalau semua pulau penuh beton, nanti keindahan alamnya hilang,” ujarnya.
Tak hanya itu, persoalan keterbatasan lahan pemakaman juga ikut disoroti. Yuke menilai warga kerap kesulitan saat ada keluarga yang meninggal karena lahan makam sangat terbatas.
Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029
“Rumah sudah kurang, makam pun tidak ada. Kalau harus dimakamkan di pulau lain, perlu ada solusi transportasi ke sana,” jelasnya.
Lebih jauh, Yuke menyebut masalah air bersih dan penataan dermaga juga harus masuk dalam pembahasan menyeluruh terkait pembangunan di Kepulauan Seribu, terutama untuk mendukung pariwisata.
"Diskusi seperti ini penting agar pembangunan di Kepulauan Seribu benar-benar berpihak pada kebutuhan warga sekaligus menjaga keindahan alamnya,” tuturnya.