Ikuti Kami

Zulham Nilai Proyek KEK Singhasari Tak Berdampak Positif Bagi Rakyat

Menurutnya, proyek yang dibangun di atas lahan 120,3 hektare (Ha) dengan menelan anggaran pusat Rp 1,2 Triliun itu perlu dikaji ulang. 

Zulham Nilai Proyek KEK Singhasari Tak Berdampak Positif Bagi Rakyat


Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Kabupaten Malang, Zulham Akhmad Mubarrok menyoroti pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari yang disiapkan sebagai proyek nasional.

Menurutnya, proyek yang dibangun di atas lahan 120,3 hektare (Ha) dengan menelan anggaran pusat Rp 1,2 Triliun itu perlu dikaji ulang. 

Sebab, tiga tahun berjalan, KEK yang terbentang di tiga desa, yakni Desa Langlang, Desa Purwoasri, Desa Klampok, semuanya di Kecamatan Singosari itu belum bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Iya, proyek itu kami pertanyakan, bagaimana kelanjutannya karena kami nilai stagnan," kata Zulham Akhmad Mubarrok, yang juga juru bicara Pansus LKPJ DPRD Kabupaten Malang, Selasa (29/4)/2025).

Menurut Zulham, jika memang keberadaan KEK itu belum bisa dirasakan langsung secara ekonomi oleh warga, ya harus dipertanyakan.

Sebab, tujuannya dibangun KEK itu buat mendongkrak ekonomi kreatif bagi masyarakat, lalu sejak diresmikan pada 21 November 2022 dan sampai saat ini belum ada dampaknya.
Padahal, lanjut dia, anggaran yang dihabiskan buat membangun KEK itu bisa setara buat memajukan ekonomi warga di lima kecamatan.

"Kalau memang stagnan ya sebaiknya dihentikan. Masak, proyek sebesar itu kok selama ini terkesan buat acara seremonial saja atau kunjungan-kunjungan pejabat pusat," tegas anggota dewan dari PDI Perjuangan ini.

Zulham Akhmad Mubarrok menegaskan sekeras itu karena mengaku tak ingin nasib KEK Singhasari seperti lima KEK lainnya, yang dicabut status KEK-nya. Seperti KEK Bagansiapi-api karena dianggap tak maksimal.
Makanya, lanjut dia, semua Komisi di DPRD kompak untuk memberikan catatan kritis terhadap perkembangan KEK Singhasari.

"Kami nilai tak ada dampaknya, buat ekonomi, pariwisata, maupun manfaat langsung buat masyarakat sekitar," ucapnya.

"Jika cuma menguntungkan segelintir orang saja, ya pak bupati harus memberikan evaluasi," tambahnya.

Mestinya, papar dia, keberadaan KEK itu mampu jadi pusat bisnis dan investasi strategis dengan peluang pertumbuhan investasi yang mendongkrak PAD Pemkab Malang.

Namun, yang terjadi, tiga tahun berjalan, belum ada investor yang terlihat batang hidungnya. Akhirnya, itu tak ada dampak buat pertumbuhan iklim industri kreatif secara massif.

”Tanyakan, ada berapa pengangguran yang sudah direkrut di KEK. Terus, apakah warga sekitar KEK ikut merasakan manfaatnya, kami yakin mereka pasti menjawab, tidak," pungkasnya.

Quote