Ikuti Kami

Ahok Calon Kuat Gubernur Ibu Kota Baru  

Ahok memiliki jam terbang tinggi sebagai seorang kepala daerah.

Ahok Calon Kuat Gubernur Ibu Kota Baru  
Ilustrasi. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok Calon Kuat Gubernur Ibu Kota Baru.

Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menjatuhkan pilihannya pada 4 calon kandidat pemimpin ibu kota baru. Salah satu kandidat pemimpin ibu kota baru yaitu Basuki Tjahaja Purnama (BTP atau Ahok).

Baca: Ahok: Gubernur Pegang Peran Kunci APBD Dikorupsi atau Tidak!

Ahok dinilai akan menjadi calon kuat "Gubernur" di ibu kota baru tersebut sebab berdasarkan rekam jejaknya, sebagai kandidat pemimpin ibu kota baru yang paling jadi perhatian publik.

Ahok juga memiliki jam terbang tinggi sebagai seorang kepala daerah. 

Berbeda dengan daerah lain, ibu kota baru akan dikelola khusus oleh sebuah badan otorita. Pemimpin otorita ditunjuk dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. 

Selain Ahok, tiga calon pemimpin ibu kota baru lainnya yakni Menristek Bambang Brodjonegoro, Dirut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. 

Ahok, pria asal Belitung itu pernah memimpin Ibu Kota Jakarta, menggantikan Jokowi yang terpilih menjadi Presiden tahun 2014. Sebagai gubernur pengganti, Ahok didampingi oleh wakilnya, Djarot Saiful Hidayat.

Yang terkenal dari Ahok selama memimpin DKI yakni sikapnya yang dianggap banyak orang sangat galak dan bicara ceplas-ceplos. Beberapa program kerjanya di Jakarta antara lain pembangunan Simpang Susun Semanggi, pembentukan pasukan oranye, dan membangun banyak Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

Beberapa program kerja Ahok juga sempat menuai penolakan keras bahkan berujung ricuh seperti sterilisasi kawasan Monas dari pedagangan asongan, dan menggusur lokalisasi Kalijodo. 

Lalu normalisasi Kali Ciliwung dengan menggusur pemukiman di bantaran sungai, dan pernah melarang sepeda motor melintas di Jalan Thamrin.

Berstatus petahana, Ahok maju dalam Pilgub DKI Jakarta di tahun 2017 dengan diusung PDI Perjuangan.

Namun di kontestasi itu, Ahok kalah dari Anies Baswedan dan pasangannya Sandiaga Uno. Ahok saat itu hanya meraih suara 42 persen. 

Ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga, setelah kalah di Pilkada DKI Jakarta, Ahok bahkan harus mendekam sebagai narapidana di Mako Brimob setelah hakim memutuskan menjatuhkan vonis 2 tahun penjara dalam kasus penistaan agama. 

Menurut Hakim Ketua Dwiarso Budi Santiarto, Ahok dinyatakan terbukti bersalah melakukan penodaan agama karena pernyataan soal Surat Al-Maidah 51 saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. 

Jadi Komut Pertamina 

Usai keluar dari penjara, karirnya tak redup. Baru beberapa pekan menghirup udara bebas, Ahok dipilih Menteri BUMN Erick Thohir, sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Ahok didampingi oleh Budi Gunadi Sadikin yang menjabat Wakil Komisaris Utama Pertamina. 

Penunjukan Ahok menjadi salah satu petinggi di perusahaan pelat merah ini menuai pro dan kontra. Ada yang menganggap Ahok tak pantas menjadi petinggi di salah satu perusahaan besar BUMN. Sebab, Ahok merupakan mantan napi. Selain itu, Ahok juga merupakan kader partai dari PDIP.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Erick Thohir memilih Ahok lantaran menganggap Ahok mempunyai kemampuan pengawasan yang baik. "Makanya diharapkan Pak Ahok awasi direksi untuk percepatan kinerja Pertamina,” ujar Arya saat itu. 

Arya menjelaskan, saat ini Erick Thohir ingin memperkuat posisi komisaris di perusahaan BUMN. Dia menginginkan komisaris mampu mengawasi kinerja perseroaannya. "Kita tahu saat ini saat ini Pak Erick memang kencang urusan komisaris, ingin perkuat komisaris jadi perannya besar. (Sehingga) Ahok jadi ketua kelas di Pertamina," kata Arya. 

Calon CEO ibu kota baru

Nama Ahok saat ini masuk sebagai kandidat chief executive officer (CEO) ibu kota baru yang lokasinya ditetapkan di Kabupaten Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Berbeda dengan Jakarta yang dipimpin kepala daerah dengan otonomi khususnya dan dipilih lewat pilkada, pemimpin ibu kota baru ditunjuk langsung oleh Presiden.

Baca: Ada Ahok, Presiden Sebut 4 Nama Calon Kepala Otoritas IKN

Jokowi mengaku akan segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur pembentukan Otoritas Ibu Kota Negara (IKN), termasuk di dalamnya mengatur mekanisme penunjukan CEO dari IKN. 

"Yang namanya kandidat ya memang banyak. Satu, Pak Bambang Brodjo (Brodjonegoro). Dua, Pak Ahok. 

Tiga, Pak Tumiyana. Empat, Pak Azwar Anas. CEO-nya sampai sekarang belum diputuskan, dan akan segera diputuskan insya Allah dalam minggu ini," kata Jokowi seperti dikutip dari laman Setkab.

Quote