Ikuti Kami

Andreas Beberkan Dampak Hoax Ratna Sarumpaet

Andreas Hugo Pareira mengatakan kasus tersebut dapat menyadarkan masyarakat akan bahaya dari rekayasa informasi

Andreas Beberkan Dampak Hoax Ratna Sarumpaet
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira

Jakarta, Gesuri.id - Kabar adanya dugaan pengeroyokan yang dialami oleh Ratna Sarumpaet terjawab sudah. Secara tegas Ratna mengatakan bahwa dirinya telah berbohong dan menyebarkan hoaks.

Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira mengatakan kasus tersebut dapat menyadarkan masyarakat akan bahaya dari rekayasa informasi seperti yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet.

"Ini menyadarkan kita betapa kejinya rekayasa informasi yang dibuat oleh seorang Ratna Sarumpaet yang didukung oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan-kepentingan berkampanye dengan mendiskreditkan pihak lain, termasuk mem-black campaign Presiden Jokowi, seolah-olah Jokowi lah yang memerintahkan orang untuk menganiayanya," ujar Andreas melalui keterangan tertulisnya, Rabu (3/10).

Andreas menuturkan sebuah kebohongan biasanya akan diikuti oleh kebohongan-kebohongan lainnya untuk membuktikan kebohongan tersebut nyata adanya.

"Ini terlihat jelas dari seorang Ratna Sarumpaet yang notabene mantan pemain teater dalam pengakuannya," ucap Andreas.

Menurtnya, dampak dari kebohongan Ratna Sarumpaet tak hanya mampu mengecoh masyarakat luas tapi juga tokoh-tokoh lain sekelas Fadli Zon, Fahri Hamzah, Amien Rais, Rizal Ramli, Dahnil Simanjuntak, hingga pangsan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga.

Kebohongan Ratna Sarumpaet terbukti mampu mengalihkan fokus tokoh-tokoh politik tersebut saat Indonesia sedang berduka, khususnya bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah yang sebenarnya lebih membutuhkan perhatian.

"Lebih parah lagi, politisi Partai Demokrat sekelas Beny K Harman dalam cuitan di twiter pribadinya malah menuduh Jokowi memelihara preman untuk meninju Ratna Sarumpaet," tambahnya.

Salah satu anggota Komisi I DPR RI ini mengintakan bahwa ada pihak-pihak yang memangbdengan sengaja memproduksi kebohongan untuk dikonsumsi publik demi memperoleh kemenangan pada Pilpres 2019 mendatang.

"Dari kasus RS seharusnya menyadarkan kita bahwa memang ada individu maupun kelompok-kelompik tertentu yang memang bekerja memproduksi kebohongan untuk disebarkan dan mengacau publik," imbuhnya.

Untuk diketahui, sejak Selasa (2/10) lalu santer terdengar kabar prihal kasus pengeroyokan kepada Ratna hingga mengakibatkan wajahnya membengkak. Sejumlah pihak termasuk Prabowo pun melemparkan tuduhkan kepada Jokowi sebagai orang yang betanggungjawab atas kejadian tersebut.

Namun kabar tersebut dengan cepat terbantahan usai Ratna Sarumpaet memberikan keterangan pers di kediamannya. Dengan tegas dia mengatakan kabar tersebut bohong belaka dan dia mengakui dirinya telah berbohong termasuk kepada Prabowo.

"Kali ini Smsaya pencipta hoaks terbesar daj menghebohkan seluruh negeri," ucap Ratna di kediamannya, Jalan Kampung Melayu Kecil, Jakarta, Rabu (3/19).

Quote